
Pantau - Kesuksesan dalam dunia kerja tidak hanya bergantung pada keterampilan dan etos kerja. Cara Anda membawa diri dan reputasi yang Anda bangun sering kali lebih berpengaruh dibandingkan hasil kerja itu sendiri. Bahkan, karyawan yang paling berbakat pun bisa merusak citra profesionalnya dengan kebiasaan tertentu.
Beberapa kebiasaan yang tampak sepele, seperti sering terlambat, kurang komunikasi, atau menerima terlalu banyak pekerjaan, bisa berdampak besar pada karier Anda. Profesionalisme bukan hanya tentang bagaimana Anda bekerja, tetapi juga bagaimana Anda mengelola waktu, berinteraksi dengan orang lain, dan menjaga lingkungan kerja. Sebuah unggahan di Instagram oleh Booksforaspirants membahas sembilan kebiasaan yang dapat membuat pekerja terlihat tidak profesional dan bagaimana cara menghindarinya, berikut diantaranya:
1. Terlalu Banyak Bicara dan Berbagi Masalah Pribadi

Berkomunikasi dengan rekan kerja itu penting, tetapi berbicara terlalu banyak, terutama tentang masalah pribadi, bisa menjadi tanda bahaya. Terlalu sering berbagi masalah pribadi dapat mengganggu lingkungan kerja dan mengalihkan perhatian dari pekerjaan utama.
Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif dapat meningkatkan produktivitas, tetapi 63% pemimpin bisnis menyebut komunikasi buruk sebagai penyebab utama pemborosan waktu di tempat kerja. Jika sebagian besar percakapan Anda di kantor lebih banyak membahas hal-hal di luar pekerjaan, reputasi Anda bisa terganggu, meskipun pekerjaan Anda tetap selesai tepat waktu.
Baca juga: 5 Cara Jawab Pertanyaan "Mengapa Anda Ingin Bekerja di Perusahaan Kami?"
Sebagai gantinya, belajarlah untuk memilah informasi yang akan dibagikan. Jika Anda merasa ragu apakah suatu informasi layak dibagikan, sebaiknya tahan diri untuk tidak mengungkapkannya, terutama jika informasi tersebut tidak akan Anda bagikan langsung kepada atasan.
2. Lambat dalam Membalas Pesan

Di dunia kerja yang bergerak cepat, respons yang lambat terhadap email, pesan, atau permintaan informasi dapat menciptakan kesan bahwa Anda tidak peduli atau tidak bisa diandalkan. Ini dapat merusak reputasi profesional Anda dan menghambat kelancaran kerja tim.
Sebagai solusinya, biasakan untuk membalas pesan dalam waktu maksimal 24 jam, meskipun hanya sekadar memberikan konfirmasi bahwa Anda telah menerima pesan tersebut. Misalnya, cukup dengan mengatakan, "Saya sedang mengerjakan ini dan akan segera mengabari Anda." Dengan begitu, Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu rekan kerja.
3. Selalu Mengiyakan Semua Permintaan

Meskipun tampak baik untuk selalu setuju dengan permintaan yang datang, hal ini bisa berdampak buruk. Terlalu banyak menerima tugas tanpa mempertimbangkan kapasitas kerja Anda bisa menyebabkan kelelahan, stres, dan penurunan kualitas hasil kerja.
Sebelum menerima tugas tambahan, pastikan Anda benar-benar mampu menyelesaikannya tanpa mengorbankan pekerjaan lain. Dengan mengatur batasan, Anda tidak hanya melindungi keseimbangan kerja tetapi juga menunjukkan profesionalisme dalam mengelola tanggung jawab.
Baca juga: 9 Alasan Mengapa Gen Z Tidak Bekerja Sekeras Gen X
4. Berbagi Informasi Pribadi Secara Berlebihan

Meskipun berbagi cerita pribadi dapat mempererat hubungan dengan rekan kerja, terlalu banyak membicarakan hal-hal pribadi justru bisa merusak citra profesional. Psikoterapis berlisensi Babita Spinelli menyarankan untuk berhati-hati dalam berbagi informasi di tempat kerja. Jika Anda ragu apakah suatu cerita pantas dibagikan, lebih baik simpan untuk diri sendiri.
Sebagai alternatif, cobalah menjaga percakapan tetap ringan dan relevan dengan pekerjaan. Hindari membahas hal-hal yang terlalu pribadi atau sensitif, kecuali benar-benar diperlukan dalam konteks pekerjaan.
5. Meja Kerja Berantakan

Lingkungan kerja yang berantakan bisa menciptakan kesan bahwa Anda tidak terorganisir dan kurang perhatian terhadap detail. Selain itu, ruang kerja yang kacau dapat meningkatkan stres dan menurunkan efisiensi.
Solusinya, luangkan waktu lima menit setiap hari untuk merapikan meja, menyusun dokumen, dan mengatur file digital. Dengan memiliki ruang kerja yang rapi, Anda tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menunjukkan profesionalisme.
Baca juga: 4 Manfaat Microbreak untuk Mengatasi Burnout saat Bekerja, Simak di Sini!
6. Terlalu Sering Mengeluh

Sering mengeluh tentang pekerjaan, rekan kerja, atau lingkungan kerja bisa menciptakan suasana negatif. Kebiasaan ini juga dapat membuat Anda terlihat tidak produktif dan sulit diajak bekerja sama.
Daripada fokus pada masalah, cobalah mencari solusi. Jika Anda menghadapi tantangan, ajukan saran atau diskusikan dengan tim untuk menemukan jalan keluar yang konstruktif.
7. Selalu Datang Terlambat

Tepat waktu adalah tanda profesionalisme dan rasa hormat terhadap orang lain. Kebiasaan datang terlambat, baik ke kantor, rapat, atau pertemuan dengan klien, bisa merusak reputasi Anda.
Untuk menghindari keterlambatan, atur pengingat dan berangkat lebih awal agar ada waktu cadangan jika terjadi hal-hal yang tidak terduga. Menjadi tepat waktu menunjukkan bahwa Anda dapat diandalkan dan menghargai komitmen.
8. Sering Mencari Alasan

Ketika terjadi kesalahan atau keterlambatan, memberikan alasan terus-menerus dapat menciptakan kesan bahwa Anda tidak bisa bertanggung jawab. Alih-alih mencari alasan, akui kesalahan dan fokus pada solusi.
Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan. Yang membedakan adalah bagaimana Anda menghadapinya. Dengan mengambil tanggung jawab dan menunjukkan upaya perbaikan, Anda akan lebih dihormati oleh rekan kerja dan atasan.
Baca juga: 9 Tips Mengatasi Bosan dalam Bekerja agar Tetap Produktif
9. Komunikasi yang Buruk

Komunikasi yang baik bukan hanya tentang membalas pesan tepat waktu, tetapi juga menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteks profesional. Menggunakan kata-kata informal dalam komunikasi bisnis dapat mengurangi kredibilitas Anda.
Pastikan untuk menyesuaikan gaya komunikasi dengan lawan bicara dan platform yang digunakan. Misalnya, pesan kepada CEO tentu harus lebih formal dibandingkan pesan kepada rekan kerja di level yang sama.
Kesimpulan
Bahkan pekerja paling berbakat pun bisa merusak citra profesional mereka jika tidak memperhatikan kebiasaan sehari-hari. Dengan lebih sadar dalam mengelola waktu, komunikasi, dan interaksi sosial, Anda dapat menghindari kesalahan yang bisa berdampak buruk pada karier.
Ingat, profesionalisme bukan hanya tentang menyelesaikan tugas, tetapi juga bagaimana Anda membawa diri, berinteraksi dengan orang lain, dan menjaga reputasi di lingkungan kerja. Dengan menerapkan kebiasaan yang lebih positif, Anda akan lebih dihargai dan memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dalam karier.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani