billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

6 Tanda Anda Berisiko Mengalami Eating Disorder

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

6 Tanda Anda Berisiko Mengalami Eating Disorder
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Eating disorder atau gangguan makan tidak selalu tampak jelas. Beberapa gejalanya tersembunyi dan sering kali dianggap sebagai kebiasaan normal. Menurut data National Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorders (ANAD), lebih dari setengah orang dewasa di Amerika Serikat mengalami masalah makan, tetapi banyak yang tidak terdiagnosis atau bahkan tidak menyadarinya.

Kebiasaan seperti makan berlebihan, ngemil larut malam, makan karena stres, atau mengonsumsi makanan manis dan junk food sering kali dianggap wajar. Namun, penelitian menunjukkan bahwa 35 persen orang yang menjalani diet berisiko menjadi pelaku diet patologis, dan sekitar 25 persen dari mereka akhirnya mengalami gangguan makan.

Berikut adalah enam tanda yang bisa menjadi indikasi bahwa Anda berisiko mengalami eating disorder. Jika beberapa tanda ini terasa familiar, mungkin saatnya untuk lebih memperhatikan pola makan dan kesehatan mental Anda.

1. Terobsesi dengan Berat Badan

Setiap hari Anda sibuk menghitung kalori, membatasi jenis makanan tertentu, dan merasa bersalah jika melanggar aturan diet yang dibuat sendiri. Bagi sebagian orang, menjaga pola makan sehat adalah hal yang baik. Namun, jika perhatian terhadap berat badan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan kecemasan berlebihan, ini bisa menjadi tanda awal gangguan makan.

Baca juga: Intermittent Fasting, Pola Makan yang Bisa Bantu Detoks dan Kontrol Berat Badan

2. Sering Menimbang Badan dalam Sehari

Menimbang berat badan berkali-kali dalam sehari menjadi rutinitas yang tidak bisa dilewatkan. Jika angka di timbangan naik sedikit saja, Anda langsung merasa tertekan atau bahkan panik. Padahal, menurut penelitian, berat badan manusia bisa berubah 2-5 pon (sekitar 1-2 kg) setiap hari karena faktor seperti asupan makanan, cairan, atau kondisi cuaca.

3. Selalu Merasa Tidak Cukup Kurus atau Sempurna

Tidak peduli seberapa banyak berat badan berkurang, Anda tetap merasa tidak puas. Ada dorongan untuk terus menurunkan berat badan atau membentuk tubuh ke standar yang dianggap ideal, meskipun tubuh sebenarnya sudah sehat. Perasaan ini sering kali dipicu oleh ekspektasi yang tidak realistis terhadap bentuk tubuh, baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar.

4. Berolahraga Berlebihan untuk Mengimbangi Makanan yang Dikonsumsi

Olahraga bukan lagi dilakukan untuk menjaga kesehatan, tetapi menjadi alat untuk "menghukum" diri sendiri setelah makan. Anda merasa harus membakar kalori sebanyak mungkin untuk mengimbangi makanan yang telah dikonsumsi. Jika melewatkan sesi olahraga, rasa bersalah dan kecemasan pun muncul.

5. Membenci Bentuk Tubuh Sendiri

Tidak peduli seberapa banyak usaha yang dilakukan untuk mengubah bentuk tubuh, Anda tetap merasa tidak puas. Cermin menjadi musuh terbesar, dan setiap kali melihat pantulan diri sendiri, yang terlihat hanyalah kekurangan. Perasaan ini bisa menyebabkan stres berkepanjangan dan menurunkan rasa percaya diri.

Baca juga: 5 Tips Pola Makan Sehat untuk Tubuh yang Lebih Bugar

6. Malu dengan Kebiasaan Makan

Makan di depan orang lain terasa seperti sesuatu yang harus dihindari. Anda lebih nyaman makan sendirian karena takut dihakimi. Bahkan, mungkin ada perasaan bersalah atau malu setelah makan, seolah-olah telah melakukan sesuatu yang salah. Kebiasaan ini bisa berkembang menjadi pola makan yang semakin tidak sehat, seperti makan secara diam-diam atau menghindari makanan tertentu secara ekstrem.

Gangguan Makan Bisa Dicegah dan Diatasi

Gangguan makan bukan hanya tentang berat badan, tetapi juga berkaitan erat dengan kesehatan mental dan emosional. Anda tidak harus mengalami gangguan makan sepenuhnya untuk mulai mencari bantuan. Saat ini, semakin banyak ahli gizi, pelatih kesehatan, dan psikolog yang berfokus pada permasalahan makan emosional, binge eating, serta citra tubuh.

Menunda penanganan hanya akan membuat kondisi semakin sulit diatasi. Semakin cepat Anda menyadari dan mencari bantuan, semakin besar kemungkinan untuk memperbaiki pola makan dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan tubuh sendiri.

Baca juga: Badan Kurus Bukan Berarti Bebas Konsumsi Garam, Gula dan Lemak, Begini Menurut Ahli Gizi

Kesimpulan

Jika Anda merasa mengalami tanda-tanda di atas, jangan ragu untuk mencari dukungan profesional. Anda tidak sendirian, dan banyak orang telah berhasil pulih dari pola makan yang tidak sehat. Perjalanan menuju pemulihan mungkin tidak mudah, tetapi dengan bantuan yang tepat, perubahan positif sangat mungkin terjadi.

Hubungan yang sehat dengan makanan dan tubuh bukanlah sesuatu yang mustahil. Anda berhak untuk merasa nyaman dengan diri sendiri tanpa tekanan dari standar kecantikan yang tidak realistis. Makan adalah kebutuhan dasar manusia, dan menikmatinya tanpa rasa bersalah adalah hak setiap orang. Jika Anda merasa memiliki masalah dengan pola makan, jangan tunda untuk mencari solusi. Pemulihan selalu mungkin, dan Anda layak untuk hidup yang lebih sehat dan bahagia.

Penulis :
Latisha Asharani