
Pantau.com - Rokok elektrik atau vape memang memiliki risiko yang jauh lebih sedikit dibanding rokok manual atau tembakau. Namun faktanya rokok elektrik juga dapat memicu serangan jantung dan stroke loh.
Baca juga: Benarkah Vape Lebih Aman Dibanding Rokok Konvensional?
Melansir laman Daily Mail, Selasa (28/5/2019), risiko ini didapat dari kandungan cairan vape yang beraneka ragam rasa. Hal ini terungkap setelah para ilmuwan melakukan menguji cairan tersebut yang ternyata mampu merusak sel-sel yang melapisi pembuluh darah, sehingga merusak jantung.
Beberapa penggemar vape tetap memasukkan nikotin dalam cairannya karena rasa ketergantungan yang telah lama, dan zat inilah yang dapat mempersempit dan mengeraskan arteri atau saluran pembuluh darah di jantung.
Para peneliti asal Universitas Stanford menguji enam rasa cairan vape rasa buah, tembakau, kayu manis, dan mentol pada sel-sel yang melapisi pembuluh darah. Faktanya mereka menemukan baik perasa maupun nikotin menyebabkan kerusakan DNA, kematian sel, dan peradangan.
Saat sel pelapis pembuluh darah meradang, maka akan membuat pembuluh darah mengeras dan membentuk gumpalan, itulah yang pada akhirnya merusak jantung dan memicu stroke.
"Sampai sekarang, kami tidak memiliki data tentang bagaimana cairan rokok elektrik ini mempengaruhi sel-sel endotel manusia," ungkap Dr.Joseph Wu selaku Kepala Peneliti Stanford Cardiovascular Institute.
Baca juga: Vaping Lebih Sedikit Mengandung Nikotin Tapi Memicu Radang Paru-paru
"Studi ini jelas menunjukkan bahwa rokok elektrik bukan alternatif aman untuk rokok tradisional. Ketika kami mengekspos sel pada enam rasa e-liquid yang berbeda dengan beberapa tingkat nikotin, kami melihat kerusakan yang signifikan," paparnya.
rn- Penulis :
- Gilang