
Pantau.com - Sebagian orang memilih lakukan kegiatan alam bebas untuk menghilangkan jenuh terhadap rutinitas. Ditinjau dari segi kesehatan, kegiatan di luar ruangan ternyata mang dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Banyak dokter kesehatan mental menggunakan dan meresepkan kegiatan di luar ruangan sebagai alat terapi pengobatan.
"Praktek ini disebut terapi petualangan luar ruang, perawatan kesehatan perilaku luar ruangan, atau terapi alam liar. Dan itu didefinisikan sebagai penggunaan pengalaman dan aktivitas luar ruang yang melibatkan orang secara kinestetik pada tingkat kognitif, perilaku, dan somatik," jelas Christine Lynn Norton, associate professor di sekolah pekerjaan sosial di Texas State University, San Marcos, seperti dilansir laman MSN.
Baca juga: Infografis 5 Tanda Akut Kalau Kamu Butuh Liburan
Seorang terapis petualangan luar ruangan di Salt Lake City, Utah, Alex White menambahkan, kegiatan alam, yang dilakukan bisa mencakup apa pun. Mulai dari mendaki, bermeditasi hingga dayung.
Sebagian orang mungkin akan lakukan pertemuan tatap muka dengan terapis, pergi bersama pasangan, atau berpartisipasi dalam kegiatan yang berpusat pada komunitas.
"Namun beberapa orang juga mendapat manfaat dari program terapi petualangan di luar ruangan bisa menjadi alat perawatan kesehatan mental yang membantu untuk mengatasi masalah dan mencegah mereka menjadi lebih buruk," kata dokter Norton.
Norton mengaku, sebagian besar pasiennya datang dengan masalah kecemasan, depresi, ADHD, dan penyalahgunaan zat, dan penelitian menunjukkan bahwa terapi semacam ini bisa bermanfaat bagi penyintas trauma.
Baca juga: Pemberian ASI Lebih Lama Turunkan Risiko Gangguan Mental pada Anak
Jika banyak trauma tertanam dalam tubuh, maka tidak masuk akal untuk duduk dan hanya melakukan terapi bicara saja.
Para peneliti telah mengidentifikasi variabel yang membuat terapi petualangan alam bebas begitu efektif, yakni berada di alam, aspek fisik kegiatan, keterlibatan kelompok dan perhatian.
Melalui terapi petualangan, orang memiliki kesempatan untuk benar-benar mengatasi masalah mereka. Daripada hanya berbicara tentang hal yang sedang terjadi, terapi ini bekerja dengan dinamika yang terjadi saat itu dan mereka memiliki kesempatan untuk melatih keterampilan tersebut.
- Penulis :
- Lilis Varwati