HOME  ⁄  Nasional

Polda Metro Klarifikasi soal Viralnya Calon Bintara yang Gagal karena Buta Warna Parsial

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Polda Metro Klarifikasi soal Viralnya Calon Bintara yang Gagal karena Buta Warna Parsial
Pantau - Viral seorang siswa pendidikan kepolisian curhat di media sosial mengaku digagalkan menjadi anggota Polri pada Senin (30/5/2022). Pemuda itu bernama Fahri Fadillah Nur Rizki, siswa Bintara Polri.

Terkait viralnya berita tersebut, Kabid Humas Polda Metro Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan membenarkan Fahri Fadilah Nuriski telah lulus pada gelombang satu pada 2022.

Akan tetapi, pada tahapan supervisi dari mabes ditemukan yang bersangkutan buta warna parsial.

Dan atas temuan tersebut, pihaknya mengirimkan tes terakreditasi di Rumah sakit polri Sukanto dan secara medis memang menderita buta warna parsial seperti yang diungkap ketua tim dokter, yakni dokter Susan, yang merupakan spesialis mata yang menyatakan berdasarkan diagnosis Fahri Fadilah buta warna parsial.

“Polda Metro dalam hal ini panitia dari biro SDM, dokkes dan pengawas internal propam beserta wali atau orang tua yang bersangkutan, melaksanakan pendalaman dari hasil supervisi tersebut diblRS Polri RS sukanto,” ujarnya.

Menurut Zulpan, kondisi kesehatan buta warna parsial sangat berbahaya jika diloloskan, karena jika dia seorang polantas tidak dapat membedakan warna merah, kuning dan hijau. Selain berbahaya bagi diri sendiri, juga berbahaya bagi masyarakat.

“Ini syarat utama yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat karena dampaknya akan sangat berbahaya sekali bagi yang bersangkutan atau juga bagi masyarakat, apabila ada anggota Polri yang memiliki kelainan kesehatan dalam hal ini buta warna parsial,” katanya.

Sementara itu, terkait kemungkinan yang bersangkutan dapat lolos ke tahap pendidikan, diketahui Fahri Fadilah telah 3 kali mendaftar. Diawali melalui jalur Polres Jakarta Timur pada tahun 2019, lalu  gagal pada tahap seleksi awal, tidak masuk seleksi dengan diagnosa buta warna parsial.

Kemudian pada tahun 2020 , kembali gagal tahapan tes kesehatan dengan diagnosa buta warna parsial.

Sementara diduga Fahri belajar dari kegagalannya yang bersangkutan membeli buku isihara, agar lolos dari seleksi awal. Hingga akhirnya kembali gagal setelah adanya supervisi mabes pada saat masuk tahap pendidikan. (Laporan Syrudatin).
Penulis :
M Abdan Muflih