
Pantau - Sapi milik anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dedi Mulyadi sempat mengamuk hingga merobohkan pagar rumah warga.
Si Gejul, nama sapi milik Dedi, mengamuk saat akan dibawa ke rumah pemotongan hewan untuk disembelih pada momentum Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah.
"Si Gejul ini sapi raksasa. Ukurannya sangat besar, berbeda dengan sapi lainnya yang ada di kandang," kata Dedi dalam keterangannya di Purwakarta, Senin (11/7/2022).
Pada momen Hari Raya Iduladha tahun ini, Dedi Mulyadi menyembelih beberapa sapi peliharaannya. Untuk penyembelihannya dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) terdekat.
Dedi menceritakan, sebelum dibawa ke RPH, Si Gejul diberi kesempatan untuk bertemu dengan Mang Andir, penjaga kandang sapi milik Dedi Mulyadi.
Setelah beberapa saat Si Gejul pun dibawa keluar kandang oleh enam orang dewasa. Karena badannya yang besar, "Si Gejul" kesulitan untuk melewati jalan dengan undakan dan harus memutar jalan ke yang lebih landai.
Saat melangkah keluar kandang, Si Gejul mulai bereaksi karena kemungkinan kaget dengan sorot matahari. Bahkan Si Gejul sedikit berontak hingga nyaris menyerang orang yang menariknya keluar kandang.
Sesampainya di mulut gang, sapi tersebut tiba-tiba tidak mau bergerak. Sejumlah cara dilakukan, tapi sapi tetap berada di tempat. Tiba-tiba sapi mulai beringas dengan bergerak tak karuan hingga menabrak pagar rumah warga. Akibatnya, pagar besi tersebut roboh setelah ditabrak oleh Si Gejul.
Setelah sekian lama akhirnya Si Gejul bisa dibawa ke truk untuk selanjutnya menuju RPH.
Sementara itu, salah satu tradisi yang terus digaungkan Dedi Mulyadi ialah membagikan daging hewan kurban tanpa menggunakan plastik. Sejak lama Dedi memilih daun jati sebagai bungkus paket daging kurban.
Setelah dibungkus oleh daun jati, paket daging tersebut kemudian dimasukkan ke keranjang bambu yang biasa digunakan oleh pedagang tahu sumedang.
Dengan menggunakan daun jati, daging lebih aman dari bahaya plastik. Tak hanya itu penggunaan keranjang bambu juga membuat paket daging semakin estetik.
Si Gejul, nama sapi milik Dedi, mengamuk saat akan dibawa ke rumah pemotongan hewan untuk disembelih pada momentum Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah.
"Si Gejul ini sapi raksasa. Ukurannya sangat besar, berbeda dengan sapi lainnya yang ada di kandang," kata Dedi dalam keterangannya di Purwakarta, Senin (11/7/2022).
Pada momen Hari Raya Iduladha tahun ini, Dedi Mulyadi menyembelih beberapa sapi peliharaannya. Untuk penyembelihannya dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) terdekat.
Dedi menceritakan, sebelum dibawa ke RPH, Si Gejul diberi kesempatan untuk bertemu dengan Mang Andir, penjaga kandang sapi milik Dedi Mulyadi.
Setelah beberapa saat Si Gejul pun dibawa keluar kandang oleh enam orang dewasa. Karena badannya yang besar, "Si Gejul" kesulitan untuk melewati jalan dengan undakan dan harus memutar jalan ke yang lebih landai.
Saat melangkah keluar kandang, Si Gejul mulai bereaksi karena kemungkinan kaget dengan sorot matahari. Bahkan Si Gejul sedikit berontak hingga nyaris menyerang orang yang menariknya keluar kandang.
Sesampainya di mulut gang, sapi tersebut tiba-tiba tidak mau bergerak. Sejumlah cara dilakukan, tapi sapi tetap berada di tempat. Tiba-tiba sapi mulai beringas dengan bergerak tak karuan hingga menabrak pagar rumah warga. Akibatnya, pagar besi tersebut roboh setelah ditabrak oleh Si Gejul.
Setelah sekian lama akhirnya Si Gejul bisa dibawa ke truk untuk selanjutnya menuju RPH.
Sementara itu, salah satu tradisi yang terus digaungkan Dedi Mulyadi ialah membagikan daging hewan kurban tanpa menggunakan plastik. Sejak lama Dedi memilih daun jati sebagai bungkus paket daging kurban.
Setelah dibungkus oleh daun jati, paket daging tersebut kemudian dimasukkan ke keranjang bambu yang biasa digunakan oleh pedagang tahu sumedang.
Dengan menggunakan daun jati, daging lebih aman dari bahaya plastik. Tak hanya itu penggunaan keranjang bambu juga membuat paket daging semakin estetik.
- Penulis :
- Aries Setiawan