
Pantau - Partai Gerindra tidak main-main dalam menyikapi peristiwa pemukulan oleh kadernya yang juga anggota DPRD Palembang M Syukri Zen terhadap wanita.
Majelis Kehormatan Partai akan menggelar sidang hari ini, Jumat (26/8/2022), untuk menentukan nasib Syukri Zen.
"Sesuai arahan Pak Prabowo melalui Ketua Harian Pak Sufmi Dasco, kami memastikan akan memecat Saudara Sukri Zen sebagai anggota Gerindra melalui sidang Mahkamah Partai hari ini," ujar Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Habiburokhman.
Habiburokhman menegaskan perbuatan yang dilakukan Syukri Zen jelas sebuah pelanggaran, terutama sumpah sebagai kader Gerindra.
Jika dipecat sebagai kader, otomatis Syukri Zen akan kehilangan jabatannya sebagai anggota DPRD Palembang.
"Perbuatan Sukri Zen telah nyata-nyata melanggar butir ke-4 sumpah kader gerindra yang mengharuskan semua kader menjaga martabat dan kehormatan partai," ujar Habiburokhman.
"Kami ingatkan kepada seluruh kader Gerindra bahwa tidak akan ada toleransi bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran, pasti akan kami tindak tegas," tambahnya.
Habiburokhman meminta agar Polda Sumatera Selatan tetap melanjutkan proses hukum terhadap Syukri Zen agar menjadi pembelajaran bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran.
Sudah tersangka
Polrestabes Palembang, Sumatera Selatan, sudah menetapkan HM Syukri Zen sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan.
“Statusnya tersangka. Tadi malam penangkapan yang bersangkutan. Saat ini dilakukan pemeriksaan tersangka di Markas Polrestabes Palembang,” ujar Kepala Polrestabes Palembang Komisaris Besar Polisi Mokhamad Ngajib dilansir Antara, Kamis (25/8/2022).
Ia menjelaskan penetapan status tersangka itu dilakukan setelah penyidik mendengarkan keterangan anggota DPRD Palembang berinisial MZ yang dijemput paksa pada Rabu (24/8) malam.
Penyidik juga mengantongi cukup barang bukti, di antaranya video rekaman CCTV, keterangan saksi-saksi, dan hasil visum et repertum terhadap korban penganiayaan.
“Ada kesesuaian dari barang bukti dan keterangan saksi dengan hasil visum korban mengalami luka memar di muka, tangan dan jari,” katanya.
Kronologi
Aksi penganiayaan yang dilakukan oleh anggota DPRD Palembang itu viral di media sosial. Pria itu tampak begitu bengis memukuli wanita yang diketahui bernama Tata (31).
Peristiwa itu terjadi di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang, 5 Agustus 2022.
Tata sengaja mengunggah peristiwa yang dialaminya ke media sosial hingga akhirnya viral.
Saat itu pelaku menggunakan mobil CR-V dengan nomor polisi BG 7 UB.
“Kejadiannya itu malam hari, pada 5 Agustus. Mobil itu ibu saya yang bawa. Kami berdua dalam mobil mau isi minyak (BBM),” kata Tata, Rabu (24/8/2022).
Saat itu, Tata dan ibunya sedang mengantre untuk mengisi bahan bakar Pertalite. Di depan mereka masih ada dua mobil yang hendak mengisi bahan bakar.
Saat hendak maju, tiba-tiba mobil CR-V dengan nomor BG 7 UB menerobos antrean tepat di depan mobil mereka. Pelat mobil itu juga dibubuhi tiga bintang, yang awalnya diduga milik anggota TNI.
Karena tidak diizinkan menerobos antrean, pria pengendara mobil mewah itu lantas emosi. Dia membuka jendela dan memaki Tata dan ibunya dengan kata-kata kotor.
“Dia main-mainkan lampu ke arah kami, kan kami silau. Tapi itu tak kami hiraukan dan kami tetap tak memberikan izin dia untuk menerobos antrean,” jelasnya.
Saat sedang mengantre, mobil pelaku tiba-tiba datang dan seketika melintang di depan mobil Tata.
“Kami kan ngantre tuh, mobil kami di posisi barisan ketiga dan yang paling depan sudah mau selesai jadi masuknya ke antrean nomor dua ya. Nah tiba-tiba mobil itu melintang di depan mobil kami,” kata Tata dilansir detikcom.
Karena tak diberi izin memotong antrean itu, pria pengendara mobil mewah itu lantas berubah beringas. Dia sempat melontarkan kata-kata kotor berulang kali kepada Tata dan ibunya.
Tak sampai di situ, pria itu malah menyerang Tata. Saat itu Tata turun dan bertanya, pria itu masih berteriak dengan kata-kata yang tidak pantas. Tata dianiaya pria itu dengan cara dipukul di beberapa bagian tubuhnya dengan tangan kosong dan berakhir setelah dipisahkan warga sekitar.
“Terus saya turun saya tanya gimana Pak, maksudnya apa memaki ibu saya seperti itu. Dia langsung mukulin saya kayak enggak mikir lagi. Saya dipukulnya di lengan, terus di kepala, bibir, sama jari dipelintir. Setelah dia mukul itu karena di lokasi itu ramai jadi dipisahinlah sama orang,” bebernya.
Atas kejadian itu, Tata mengalami sejumlah memar di tubuhnya hingga tangannya tidak bisa bergerak. Tata yang tidak terima dianiaya, dengan didampingi sang ibu kemudian melapor kejadian itu ke polsek setempat.
Majelis Kehormatan Partai akan menggelar sidang hari ini, Jumat (26/8/2022), untuk menentukan nasib Syukri Zen.
"Sesuai arahan Pak Prabowo melalui Ketua Harian Pak Sufmi Dasco, kami memastikan akan memecat Saudara Sukri Zen sebagai anggota Gerindra melalui sidang Mahkamah Partai hari ini," ujar Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Habiburokhman.
Habiburokhman menegaskan perbuatan yang dilakukan Syukri Zen jelas sebuah pelanggaran, terutama sumpah sebagai kader Gerindra.
Jika dipecat sebagai kader, otomatis Syukri Zen akan kehilangan jabatannya sebagai anggota DPRD Palembang.
"Perbuatan Sukri Zen telah nyata-nyata melanggar butir ke-4 sumpah kader gerindra yang mengharuskan semua kader menjaga martabat dan kehormatan partai," ujar Habiburokhman.
"Kami ingatkan kepada seluruh kader Gerindra bahwa tidak akan ada toleransi bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran, pasti akan kami tindak tegas," tambahnya.
Habiburokhman meminta agar Polda Sumatera Selatan tetap melanjutkan proses hukum terhadap Syukri Zen agar menjadi pembelajaran bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran.
Sudah tersangka
Polrestabes Palembang, Sumatera Selatan, sudah menetapkan HM Syukri Zen sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan.
“Statusnya tersangka. Tadi malam penangkapan yang bersangkutan. Saat ini dilakukan pemeriksaan tersangka di Markas Polrestabes Palembang,” ujar Kepala Polrestabes Palembang Komisaris Besar Polisi Mokhamad Ngajib dilansir Antara, Kamis (25/8/2022).
Ia menjelaskan penetapan status tersangka itu dilakukan setelah penyidik mendengarkan keterangan anggota DPRD Palembang berinisial MZ yang dijemput paksa pada Rabu (24/8) malam.
Penyidik juga mengantongi cukup barang bukti, di antaranya video rekaman CCTV, keterangan saksi-saksi, dan hasil visum et repertum terhadap korban penganiayaan.
“Ada kesesuaian dari barang bukti dan keterangan saksi dengan hasil visum korban mengalami luka memar di muka, tangan dan jari,” katanya.
Kronologi
Aksi penganiayaan yang dilakukan oleh anggota DPRD Palembang itu viral di media sosial. Pria itu tampak begitu bengis memukuli wanita yang diketahui bernama Tata (31).
Peristiwa itu terjadi di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang, 5 Agustus 2022.
Tata sengaja mengunggah peristiwa yang dialaminya ke media sosial hingga akhirnya viral.
Saat itu pelaku menggunakan mobil CR-V dengan nomor polisi BG 7 UB.
“Kejadiannya itu malam hari, pada 5 Agustus. Mobil itu ibu saya yang bawa. Kami berdua dalam mobil mau isi minyak (BBM),” kata Tata, Rabu (24/8/2022).
Saat itu, Tata dan ibunya sedang mengantre untuk mengisi bahan bakar Pertalite. Di depan mereka masih ada dua mobil yang hendak mengisi bahan bakar.
Saat hendak maju, tiba-tiba mobil CR-V dengan nomor BG 7 UB menerobos antrean tepat di depan mobil mereka. Pelat mobil itu juga dibubuhi tiga bintang, yang awalnya diduga milik anggota TNI.
Karena tidak diizinkan menerobos antrean, pria pengendara mobil mewah itu lantas emosi. Dia membuka jendela dan memaki Tata dan ibunya dengan kata-kata kotor.
“Dia main-mainkan lampu ke arah kami, kan kami silau. Tapi itu tak kami hiraukan dan kami tetap tak memberikan izin dia untuk menerobos antrean,” jelasnya.
Saat sedang mengantre, mobil pelaku tiba-tiba datang dan seketika melintang di depan mobil Tata.
“Kami kan ngantre tuh, mobil kami di posisi barisan ketiga dan yang paling depan sudah mau selesai jadi masuknya ke antrean nomor dua ya. Nah tiba-tiba mobil itu melintang di depan mobil kami,” kata Tata dilansir detikcom.
Karena tak diberi izin memotong antrean itu, pria pengendara mobil mewah itu lantas berubah beringas. Dia sempat melontarkan kata-kata kotor berulang kali kepada Tata dan ibunya.
Tak sampai di situ, pria itu malah menyerang Tata. Saat itu Tata turun dan bertanya, pria itu masih berteriak dengan kata-kata yang tidak pantas. Tata dianiaya pria itu dengan cara dipukul di beberapa bagian tubuhnya dengan tangan kosong dan berakhir setelah dipisahkan warga sekitar.
“Terus saya turun saya tanya gimana Pak, maksudnya apa memaki ibu saya seperti itu. Dia langsung mukulin saya kayak enggak mikir lagi. Saya dipukulnya di lengan, terus di kepala, bibir, sama jari dipelintir. Setelah dia mukul itu karena di lokasi itu ramai jadi dipisahinlah sama orang,” bebernya.
Atas kejadian itu, Tata mengalami sejumlah memar di tubuhnya hingga tangannya tidak bisa bergerak. Tata yang tidak terima dianiaya, dengan didampingi sang ibu kemudian melapor kejadian itu ke polsek setempat.
- Penulis :
- Aries Setiawan