Pantau - Pimpinan yayasan panti asuhan berinisian IS (41) di Ketapang, Kalimantan Barat ditangkap polisi karena memperkosa dan mencabuli 11 anak asuhnya. Seluruh korban masih dibawah umur.
"Pelaku hampir 2 tahun melakukan persetubuhan dan pencabulan. Sebanyak 7 anak asuh disetubuhi dan 4 lainnya dicabuli, diraba dan dipeluk saja. Sehingga total 11 korban," kata Kapolres Ketapang, AKBP Yani Permana, Kamis (8/9/2022).
Dirinya mengungkapkan bahwa aksi IS terjadi sejak 2021 lalu di Yayasan Panti Asuhan miliknya di Kecamatan Delta Pawan Ketapang, Kalimantan Barat. Salah satu korban berinisial MF (13) melapor ke Polres Ketapang pada Senin (5/9/2022).
"Korban merupakan anak asuh di yayasan panti asuhan yang dipimpin oleh pelaku. Menurut pengakuannya, modusnya dengan cara memanggil korban ke ruangan pribadin pelaku dan di ruang tersebut pelaku melancarkan perbuatannya dengan cara merayu korban untuk melakukan persetubuhan dan pencabulan terhadap korban," ucap Yani.
Kemudian polisi menangkap IS di yayasan miliknya dan diamankan sejumlah barang bukti.
"Kita amankan pakaian korban, pakaian pelaku dan handphone milik pelaku," ungkapnya.
"Pelaku hampir 2 tahun melakukan persetubuhan dan pencabulan. Sebanyak 7 anak asuh disetubuhi dan 4 lainnya dicabuli, diraba dan dipeluk saja. Sehingga total 11 korban," kata Kapolres Ketapang, AKBP Yani Permana, Kamis (8/9/2022).
Dirinya mengungkapkan bahwa aksi IS terjadi sejak 2021 lalu di Yayasan Panti Asuhan miliknya di Kecamatan Delta Pawan Ketapang, Kalimantan Barat. Salah satu korban berinisial MF (13) melapor ke Polres Ketapang pada Senin (5/9/2022).
"Korban merupakan anak asuh di yayasan panti asuhan yang dipimpin oleh pelaku. Menurut pengakuannya, modusnya dengan cara memanggil korban ke ruangan pribadin pelaku dan di ruang tersebut pelaku melancarkan perbuatannya dengan cara merayu korban untuk melakukan persetubuhan dan pencabulan terhadap korban," ucap Yani.
Kemudian polisi menangkap IS di yayasan miliknya dan diamankan sejumlah barang bukti.
"Kita amankan pakaian korban, pakaian pelaku dan handphone milik pelaku," ungkapnya.
- Penulis :
- renalyaarifin
