Pantau - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto bicara terkait pertahanan hingga kekuatan TNI saat ini. Hal ini ia sampaikan, saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Tantangan TNI AU.
Hasto menyatakan, sikap Indonesia selama ini terlalu halus terhadap negara lain. Menurutnya, jangan sampai negara lain melanggar kedaulatan Indonesia.
"Memang kita dorong hidup berdampingan secara damai. Namun, bukan berarti negara tetangga bisa melanggar kedaulatan wilayah ribuan kali, dan hal tersebut kita biarkan dengan penuh kesopanan," kata Hasto, Selasa (8/11/2022).
Hasto mengulas soal pemikiran geopolitik Sukarno. Menurutnya, memperkuat angkatan perang dalam negeri penting untuk dilakukan.
"Jadi tugas kita menghapuskan berbagai bentuk penindasan. Bagaimana kita mau menghapuskan penindasan kalau angkatan perang kita tidak kuat?" tegas Hasto.
Hasto menilai, pentingnya merancang kekuatan pertahanan atas cara pandang geopolitik. Bukan sekadar mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kalau kita hanya mengandalkan APBN tanpa berpikir out of the box, kita selamanya akan ketinggalan dengan kekuatan pertahanan negara lain," ujar Hasto.
Kemudian, Hasto menyampaikan secara tertutup berbagai kebijakan terobosan dalam membangun kekuatan pertahanan negara, agar Indonesia kembali disegani di dunia internasional.
"Kekuatan TNI kita harus menjadi benteng terkuat di Samudera Hindia agar bisa me-leverage kepemimpinan masa depan dunia di Pasifik," tandasnya.
Hasto menyatakan, sikap Indonesia selama ini terlalu halus terhadap negara lain. Menurutnya, jangan sampai negara lain melanggar kedaulatan Indonesia.
"Memang kita dorong hidup berdampingan secara damai. Namun, bukan berarti negara tetangga bisa melanggar kedaulatan wilayah ribuan kali, dan hal tersebut kita biarkan dengan penuh kesopanan," kata Hasto, Selasa (8/11/2022).
Hasto mengulas soal pemikiran geopolitik Sukarno. Menurutnya, memperkuat angkatan perang dalam negeri penting untuk dilakukan.
"Jadi tugas kita menghapuskan berbagai bentuk penindasan. Bagaimana kita mau menghapuskan penindasan kalau angkatan perang kita tidak kuat?" tegas Hasto.
Hasto menilai, pentingnya merancang kekuatan pertahanan atas cara pandang geopolitik. Bukan sekadar mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kalau kita hanya mengandalkan APBN tanpa berpikir out of the box, kita selamanya akan ketinggalan dengan kekuatan pertahanan negara lain," ujar Hasto.
Kemudian, Hasto menyampaikan secara tertutup berbagai kebijakan terobosan dalam membangun kekuatan pertahanan negara, agar Indonesia kembali disegani di dunia internasional.
"Kekuatan TNI kita harus menjadi benteng terkuat di Samudera Hindia agar bisa me-leverage kepemimpinan masa depan dunia di Pasifik," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
