
Pantau.com - Tersangka kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih mengaku dirinya mendapat perintah dari pengurus Partai Golkar agar sebagian uang suap proyek pembangunan PLTU Riau-1 digunakan untuk membiayai Munaslub Golkar.
Menanggapi hal itu Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga membantah pernyataan yang di lontarkan kadernya tersebut. Menurutnya, persoalan Munaslub 2017 semua clear tanpa pakai dana hasil korupsi.
Baca juga: Eni Saragih Akui Diperintah Pengurus Partai Agar Gunakan Uang Suap untuk Munaslub Golkar
"Pertama tentu Golkar itu kan taglinenya bersih, kedua tidak ada perintah semacam itu tidak ada," ucap Airlangga ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Airlangga mengaku dirinya sudah mengkonfirmasi kepada ketua penyelenggara Munaslub dan juga ketua pelaksana bahwa dapat dipastikan tidak ada dana suap proyek PLTU Riau 1 mengalir.
"Munaslub dari hasil ketua OC maupun ketua panitia penyelenggara itu clear," tegasnya.
Sekadar informasi mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih mengaku dirinya mendapat perintah dari pengurus Partai Golkar agar sebagian uang suap proyek pembangunan PLTU Riau-1 digunakan untuk membiayai Munaslub Golkar.
"Karena saya petugas partai jadi kalau gitu ya pasti ada perintah," kata Eni kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Agustus 2018.
Baca juga: Berdalih Sudah Ditahan KPK, Setnov Mengaku Tak Tahu Kasus PLTU Riau-1
Namun Eni enggan mengatakan siapa yang memberinya perintah. Politisi Golkar itu menyampaikan bahwa dirinya telah mengungkapkan hal tersebut kepada penyidik KPK.
"Semua yang Mas dan Mbak tanyakan sudah saya sampaikan ke penyidik. Nanti kalau saya sampaikan sedikit takutnya dipelintirnya yang lain-lain," ujarnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi