Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

UU Cipta Kerja Dipaksakan Meski Banyak Penolakan

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

UU Cipta Kerja Dipaksakan Meski Banyak Penolakan
Pantau – Undang-Undang (UU) Cipta Kerja menuai kritik dari berbagai pihak bahkan sebelum disahkan pada Oktober 2020 lalu. Terlebih, setelah melalui judicial review di Mahkamah Konstitusi, UU Cipta Kerja masih terus dikritisi.

Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti mengatakan aturan tentang cipta kerja memang dipaksakan oleh pemerintah meski banyak mendapat penolakan.

"Itu memang bermasalah ya, dipaksakan betul karena memang untuk menyediakan karpet merah bagi investor," kata Bivitri dalam diskusi yang digelar oleh INDIF di Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).

Sebab, banyak pasal dalam UU Cipta Kerja yang perlu dikritisi seperti aturan tentang buruh, lingkungan, tambang batu bara, dan lain sebagainya dalam draf yang disebut sangat tebal.

"Jadinya itu memang mau dibuat begitu tebal karena mau membuat perubahan dengan cara yang cepat. Sama saja kayak kita makan mi instan yang membuat cepat kenyang tapi enggak sehat. Sama, Ciptaker juga begitu," ujar Bivitri.

Menurut dia, UU Cipta Kerja memberikan proyeksi Indonesia menjadi negara maju dengan cepat tetapi substansi dan partisipasi publik dalam perancangannya dinilai belum kuat.

Perlu diketahui, Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU) Cipta Kerja disahkan oleh DPR pada Senin (5/10/2020) menjadi UU Nomor 11 Tahun 2020. Namun, UU Cipta Kerja tersebut akhirnya dibawa ke Mahkamah Agung untuk dilakukan uji formil.

Kemudian, UU Cipta Kerja dinyatakan inkonstitusional bersyarat melalui Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 91/PUU-XVII/2020. Pada putusan itu pula, Mahkamah Konstitusi memerintahkan perbaikan pada pembentukan UU Cipta Kerja.

Lalu pada Jumat (30/12/2023), Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Terbaru, DPR mengesahkan Perppu tersebut menjadi UU melalui pengambilan keputusan tingkat II di rapat paripurna pada Selasa (21/3/2023) lalu.
Penulis :
Ahmad Ryansyah