Pantau - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, turut angkat bicara soal isu kebocoran dokumen hasil penyelidikan KPK di Kementerian ESDM. Ia menyebut bahwa dokumen itu ternyata hanya surat kaleng.
"Waduh, surat kaleng rupanya," tulis Fahri melalui akun Twitternya, @Fahrihamzah, Senin (17/4/2023).
Fahri pun menyindir para mantan pimpinan KPK yang belum lama ini menggelar demonstrasi. Mereka antara lain Abraham Samad, Saut Situmorang, Abdullah Hehamahua, dan Bambang Widjojanto.
"Para mantan sudah demo segala, gimana ini bang @msaid_didu @nazaqistsha? Bukankah fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan?" lanjut Fahri.
Sebelumnya, muncul dugaan kebocoran dokumen hasil penyelidikan KPK di Kementerian ESDM. Hal itu diketahui usai KPK menggeledah ruangan Kepala Biro Hukum Setjen Kementerian ESDM.
Dari hasil pemeriksaan, dokumen tersebut berasal dari Menteri ESDM Arifin Tasrif yang didapat dari Ketua KPK Firli Bahuri.
Atas hal itu, Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM, M Idris F Sihite, pun menyampaikan klarifikasi soal bocornya dokumen KPK yang disebut-sebut saat penggeledahan di Kementerian ESDM. Menurutnya, itu bukan dokumen, tetapi hanya surat kaleng biasa.
"Tidak ada lembaga resmi yang buat, juga diketik tanpa format yang jelas," kata Idris.
Dia menyebut surat kaleng itu tidak bisa disebut dokumen.
"Wong itu hanya kertas tiga lembar, isinya juga tidak jelas berisi daftar nama perusahaan," kata Idris lagi.
"Waduh, surat kaleng rupanya," tulis Fahri melalui akun Twitternya, @Fahrihamzah, Senin (17/4/2023).
Fahri pun menyindir para mantan pimpinan KPK yang belum lama ini menggelar demonstrasi. Mereka antara lain Abraham Samad, Saut Situmorang, Abdullah Hehamahua, dan Bambang Widjojanto.
"Para mantan sudah demo segala, gimana ini bang @msaid_didu @nazaqistsha? Bukankah fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan?" lanjut Fahri.
Sebelumnya, muncul dugaan kebocoran dokumen hasil penyelidikan KPK di Kementerian ESDM. Hal itu diketahui usai KPK menggeledah ruangan Kepala Biro Hukum Setjen Kementerian ESDM.
Dari hasil pemeriksaan, dokumen tersebut berasal dari Menteri ESDM Arifin Tasrif yang didapat dari Ketua KPK Firli Bahuri.
Atas hal itu, Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM, M Idris F Sihite, pun menyampaikan klarifikasi soal bocornya dokumen KPK yang disebut-sebut saat penggeledahan di Kementerian ESDM. Menurutnya, itu bukan dokumen, tetapi hanya surat kaleng biasa.
"Tidak ada lembaga resmi yang buat, juga diketik tanpa format yang jelas," kata Idris.
Dia menyebut surat kaleng itu tidak bisa disebut dokumen.
"Wong itu hanya kertas tiga lembar, isinya juga tidak jelas berisi daftar nama perusahaan," kata Idris lagi.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari
