Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dugaan Kebocoran Dukumen KPK, Polda: Laporan Etik dan Pidana Beda Dewan Pengawas

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Dugaan Kebocoran Dukumen KPK, Polda: Laporan Etik dan Pidana Beda Dewan Pengawas
Pantau - Terkait dugaan kebocoran dokumen Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Polda Metro Jaya Menaiakan status penanganan ke tahap penyidikan tetapi berbeda dengan laporan etik.

Polda menyebut perkara etik dan pidana itu berbeda. Terkait dugaan kebocoran dokumen ini sebelumnnya ramai di publik sampai akhirnya dilaporkan secara etik di Dewan Pengawas (Dewas) KPK denga terlapor Ketua KPK Firli Bahuri.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengatakan soal dugaan kebocoran dokumen KPK yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Namun, ia menemukan unsur pidana sehingga kasus tersebut naik penyidikan.

“Memang setelah dilakukan pemeriksaan awal, ada beberapa pihak-pihak yang diklarifikasi, kami memang sudah menemukan adanya peristiwa pidana,” ucap Karyoto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Disisi lain juga ada sejumlah laporan secara pidana di Polda Metro, dan ke duanya pun diproses.

Sebelumnya, Dewas KPK, melakukan penyelidikan terkait laporan dugaan kebocoran dokumen penyelidikan kasus korupsi di Kementerian EDSM. Sejumlah pihak diperiksa pada pekan ini.

“Seminggu ini Dewas klarifikasi soal laporan dugaan pelanggaran etik terkait kebocoran informasi di Kementerian ESDM,” kata anggota Dewas KPK, Syamsudin Haris kepada wartawan, Senin (8/5/2023).

Sebagai informasi, kasus ini berawal ketika potongan rekaman suara soal dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di Kementerian ESDM beredar di media sosial. Rekaman suara itu muncul dari salah satu cuitan di Twitter.

Mulanya akun itu mengaku mendapat potongan rekaman suara soal dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di Kementerian ESDM. Akun tersebut mencuit rekaman suara itu berisi percakapan antara seseorang berinisial IS dan petugas KPK. Akun tersebut menyertakan foto yang menunjukkan seorang pria tengah duduk di dalam suatu ruangan.
Penulis :
Sofian Faiq

Terpopuler