
Pantau - Kesejahteraan guru hingga kini masih menjadi polemik dan salah satu penyebabnya, pemerintah kerap kali mengganti kurikulum lama ke baru.
Pengamat pendidikan dari Vox Populi Institute, Indra Charismiadji membeberkan, di tahun 2018 Indonesia memiliki kurikulum baru.
Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) pun meminta pemerintah Indonesia memastikan ada pelatihan para guru agar bisa menjadi agen perubahan.
"Lalu di tahun 2022 Indonesia malah mengganti kurikulum lagi. Jadi kita nggak membuat guru jadi agen perubahan, tapi melakukan kesalahan berulang-ulang,” ujar Indra saat diwawancarai Pantau.com, Sabtu (25/11/2023).
Dia juga mengungkapkan, guru di Indonesia sudah menahun mengajar, namun tak pernah dilatih lantaran pemerintah tak punya konsep professional development.
"Dari hasil penilaian Organization for Economic and Development (OECD) menunjukkan bahwa Indonesia perlu melakukan pelatihan atau mentoring guru yang mumpuni. Hal ini juga tidak direalisasikan," kata Indra.
"Padahal, guru di Indonesia banyak yang sudah puluhan tahun mengajar tapi tidak pernah dilatih karena memang pemerintah tidak memiliki konsep professional development," sambungnya.
Indra menilai, banyak guru yang sudah puluhan tahun mengajar namun tak pernah dilatih menjadi sangat usang. Kalau pun ada pelatihan, mutunya patut dipertanyakan.
“Jadi sangat usang. Kalau pun ada pelatihan itu mutunya dipertanyakan. Banyak program guru melatih guru. Hanya di Indonesia yang seperti ini. Saya melihat belum ada konsep yang betul-betul gemilang didasari ilmu pengetahuan dan riset untuk guru,” ujarnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino