Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kritik Program Makan Siang Gratis, JPPI: Masih Banyak yang Lebih Penting!

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Kritik Program Makan Siang Gratis, JPPI: Masih Banyak yang Lebih Penting!
Foto: Simulasi program makan siang gratis.

Pantau - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji menegaskan, program makan siang gratis tidak boleh mengambil anggaran dari sektor pendidikan yang sudah terbebani. 

Menurutnya, masih banyak masalah dalam sektor pendidikan yang membutuhkan pendanaan, yang seharusnya menjadi prioritas daripada program andalan dari pasangan Prabowo-Gibran.

"Dalam konteks kebijakan, jika program makan siang harus dilaksanakan, anggaran untuk makan siang tersebut harus diambil dari sumber anggaran yang terpisah dan bukan dari anggaran pendidikan," ujar Ubaid dalam keterangan tertulisnya pada Senin (4/3/2024).

Ubaid menyoroti bahwa anggaran pendidikan saat ini sudah sangat terbatas meskipun telah dialokasikan 20 persen dari APBN. 

Biaya untuk gaji guru dan belanja operasional pegawai di sektor pendidikan di seluruh Indonesia sudah mencapai jumlah yang sangat besar, sehingga menyisakan sedikit ruang untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan.

Dengan demikian, menurutnya, anggaran pendidikan seharusnya digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang lebih mendesak daripada memberikan makan siang gratis di sekolah.

"Kita harus memprioritaskan penyelesaian masalah-masalah utama, daripada memenuhi janji kampanye hanya demi popularitas," tegasnya.

Ubaid juga memberikan gambaran tentang kondisi pendidikan di Indonesia saat ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, rata-rata lama sekolah nasional hanya mencapai 8,7 tahun, yang berarti banyak siswa tidak lulus hingga jenjang SMP.

Dari segi kualitas, kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia juga termasuk dalam kategori terendah. Berdasarkan skor PISA 2022, Indonesia berada di bawah standar rata-rata dunia.

Melihat data tersebut, Ubaid menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lain, termasuk negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam.

"Dengan kondisi yang seperti ini, apakah memberikan makan siang gratis akan dapat mengatasi masalah tersebut? Jawabannya jelas tidak," tandasnya.

Penulis :
Aditya Andreas