HOME  ⁄  Nasional

NasDem Nilai Kampanye Negatif Menurunkan Tingkat Demokrasi

Oleh Sigit Rilo Pambudi
SHARE   :

NasDem Nilai Kampanye Negatif Menurunkan Tingkat Demokrasi

Pantau.com - Sekretaris jenderal (Sekjen) DPP partai Nasdem Jhonny G Plate menilai keputusan Presiden PKS Sohibul Iman yang memperbolehkan kadernya berkampanye negatif tidak akan memberikan peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia.

"Negatif campaign tidak dilarang oleh undang-undang. Tapi tidak akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan demokrasi kita," ucap Jhonny, di Kompleks Parlemen, Senayan,Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2018.

Baca juga: PKS Bicara Kampanye Negatif, PDIP Cerita Gatot Kaca

Jhonny mengatakan bahwa meskipun undang-undang memperbolehkan menggunakan kampanye negatif, pihaknya akan tetap melakukan kampanye positif dimana kontestasi pemilu adalah kontestasi gagasan, kontestasi ide, program, dan juga rekam jejak calon itu sendiri.

Anggota Komisi XI itu menilai kampanye negatif tak akan membuat mudah untuk menjatuhkan lawan politiknya. Menurutnya saat ini rakyat Indonesia sudah cerdas dan tahu mana partai politik yang berupaya untuk meningkatkan demokrasi dengan mana partai yang mengusung ide menjatuhkan lawan dengan menyoroti kekurangannya.

"Kekurangan dan kelebihan perlu diketahui publik, iya. Tapi mengeksploitasi berlebihan terhadap kekurangan calon itu sama saja dengan menurunkan kualitas demokrasi," pungkasnya.

Sekadar informasi sebelumnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mempersilahkan kadernya melakukan kampanye negatif, di samping memperbanyak kampanye positif.

Baca juga: PKS Perbolehkan Kadernya Berkampanye Negatif, Bawaslu Angkat Bicara

"80 persen dalam kampanye kita harus positive campaign. Silakan untuk masuk ke negative campaign cukup 20 persen," ujar Sohibul dalam acara konsolidasi nasional PKS di Depok, 14 Oktober 2018.

Menurut Sohibul, kampanye negatif yang ia maksud ialah kampanye yang menonjolkan kelemahan lawan bukan untuk berkampanye hitam.

Penulis :
Sigit Rilo Pambudi