
Pantau - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat untuk menghindari area berbahaya di sekitar Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, menyusul peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN, menegaskan pentingnya mematuhi zona larangan demi keselamatan.
"Gunung Karangetang saat ini berada pada status Level III (Siaga). Kami meminta masyarakat, pendaki, wisatawan, dan pengunjung lainnya untuk tidak memasuki radius 2,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah dua (utara), serta radius 3,5 kilometer di sektor barat daya, selatan, dan tenggara dari kawah utama," kata Wafid dalam keterangan resmi, Senin (25/11/2024).
Baca Juga:
Gunung Dukono Keluarkan Abu Setinggi 3.000 Meter
Langkah Kesiapsiagaan
Badan Geologi juga mengingatkan masyarakat untuk menyiapkan masker guna melindungi diri dari potensi gangguan pernapasan akibat hujan abu vulkanik. Warga yang bermukim di dekat aliran sungai dengan hulu di puncak gunung diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas gunung secara intensif dan akan memperbarui status jika terjadi perubahan signifikan."Masyarakat diimbau tetap tenang, tidak mudah percaya pada informasi yang tidak resmi, dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat," tambah Wafid.
Potensi Ancaman Material Vulkanik
Akumulasi material hasil erupsi efusif di lembah-lembah sekitar jalur guguran lava berpotensi meluncur ke wilayah hilir, terutama saat terjadi hujan. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di area tersebut diingatkan untuk berhati-hati, termasuk saat melintasi lembah atau sungai yang berhulu di puncak Gunung Karangetang.
Gunung Karangetang mulai menunjukkan peningkatan aktivitas sejak 11 November 2024, ditandai oleh lonjakan jumlah gempa vulkanik. Badan Geologi memastikan pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan, dengan harapan masyarakat dapat menjalankan langkah mitigasi yang telah disarankan.
"Keselamatan adalah prioritas utama. Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam menghadapi potensi bahaya dan menjaga ketenangan bersama," tutup Wafid.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah