HOME  ⁄  Nasional

Pemprov Inovasi Penanganan Banjir Rob di Jakarta: Efektivitas Pompa Bergerak dan Kolaborasi Lintas Instansi

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Pemprov Inovasi Penanganan Banjir Rob di Jakarta: Efektivitas Pompa Bergerak dan Kolaborasi Lintas Instansi
Foto: Kondisi wilayah terdampak banjir rob di Marunda Pulo, Jakarta Utara. (ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta)

Pantau - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus meningkatkan kesiapan infrastruktur dan personel untuk menangani banjir rob yang kerap melanda kawasan pesisir, terutama di Jakarta Utara. Upaya ini mencakup penggunaan teknologi pompa bergerak serta penguatan koordinasi antarinstansi terkait.

Solusi dengan Pompa Bergerak

Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menyebut bahwa pompa bergerak menjadi salah satu alat vital untuk menangani genangan air yang tidak dapat dijangkau oleh pompa permanen. Hingga kini, Dinas SDA telah memiliki 557 unit pompa bergerak yang tersebar di seluruh wilayah administrasi Jakarta.

“Pompa bergerak memungkinkan kami menjangkau titik-titik genangan yang sulit terakses, sehingga mempercepat proses pengeringan,” ujar Ika. Selain itu, sebanyak 593 unit pompa permanen di 202 lokasi juga terus dioperasikan untuk mendukung upaya ini.

Baca Juga:
Banjir Rob Surut, Jalur KRL di Tanjung Priok Kembali Beroperasi
 

Fokus Lokasi dan Kolaborasi

Wilayah-wilayah yang menjadi fokus penanganan, berdasarkan laporan BPBD Provinsi DKI Jakarta, termasuk Marunda Pulo dan Jalan Dermaga Ujung, Muara Angke. Meskipun banjir rob terjadi di kawasan tersebut, tidak ada laporan pengungsian warga.

Penanganan banjir rob ini melibatkan koordinasi erat antara berbagai instansi, seperti Dinas SDA, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, PPSU, hingga Babinsa. Kolaborasi ini memastikan bahwa setiap aspek, dari infrastruktur hingga kesejahteraan warga, ditangani secara menyeluruh.

Peran Teknologi dan Kesiapan Lapangan

Selain pompa bergerak, BPBD DKI Jakarta juga menyiagakan satu perahu karet dan sekoci polyethylene (PE) untuk transportasi warga di area terdampak, seperti Muara Angke. Langkah ini menjadi solusi praktis bagi mobilitas warga saat banjir rob terjadi.

“Optimalisasi drainase dan kesiagaan personel menjadi kunci agar banjir cepat surut dan dampak terhadap aktivitas masyarakat diminimalkan,” tambah Ika.

Menuju Jakarta Tangguh Rob

Penanganan banjir rob di Jakarta tidak hanya membutuhkan kesiapan infrastruktur, tetapi juga sinergi lintas instansi serta partisipasi masyarakat. Dengan pendekatan yang holistik ini, diharapkan kejadian banjir rob dapat ditangani lebih efektif, sehingga risiko kerugian dan gangguan terhadap aktivitas warga dapat ditekan secara signifikan.

Inovasi seperti penggunaan pompa bergerak dan kolaborasi antarinstansi menjadi cerminan langkah konkret menuju Jakarta yang lebih tangguh menghadapi ancaman banjir rob.

Penulis :
Ahmad Ryansyah

Terpopuler