Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pupuk Indonesia Ajak Petani Tercatat di Maumere untuk Menebus Pupuk Subsidi dengan KTP

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

Pupuk Indonesia Ajak Petani Tercatat di Maumere untuk Menebus Pupuk Subsidi dengan KTP
Foto: Petani di Kabupaten Sikka, NTT, kini bisa menebus pupuk subsidi dengan KTP. Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan pupuk untuk tingkatkan produktivitas pertanian. (Dok. Pupuk Indonesia)

Pantau - PT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong seluruh petani terdaftar di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk segera menebus pupuk subsidi yang dialokasikan pada tahun 2025.

Pupuk subsidi yang telah sampai ke daerah-daerah perbatasan Indonesia, termasuk Flores, ini akan mendukung program ketahanan pangan dalam inisiatif Asta Cita yang diusung oleh pemerintah.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengungkapkan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Sikka memiliki potensi besar untuk peningkatan produktivitas.

Selain padi dan jagung, komoditas perkebunan seperti kakao juga menjadi salah satu komoditas utama yang memerlukan peningkatan hasil produksi.

"Di Pupuk Indonesia, kami mendukung ketahanan pangan, itulah mengapa kami berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk serta pengelolaan stok yang baik. Maumere memiliki potensi pertanian yang luar biasa, dan kami akan terus memberikan edukasi serta sosialisasi kepada petani mengenai pengelolaan pupuk subsidi agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," ujar Rahmad.

Baca juga: Pupuk Indonesia Catat 27.092 Transaksi Pupuk Subsidi di Awal Tahun 2025

Berdasarkan data Pupuk Indonesia, pemerintah telah menyalurkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 7.180 ton untuk Kabupaten Sikka pada tahun 2025. Alokasi ini mencakup 3.500 ton urea, 3.500 ton NPK, dan 180 ton NPK Formula Khusus.

Pupuk subsidi ini akan didistribusikan ke petani terdaftar di 21 kecamatan sesuai dengan rencana alokasi pemerintah. Rahmad menekankan bahwa petani terdaftar dalam Rencana Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) dapat mulai menebus pupuk subsidi sejak 1 Januari 2025.

Pada 24 Januari 2025, realisasi penyerapan pupuk subsidi di Kabupaten Sikka telah mencapai 185 ton, yang terdiri dari 106 ton urea dan 79 ton NPK.

Sebagai bagian dari Kementerian BUMN, Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk subsidi sebanyak 1.014 ton di Kabupaten Sikka per 24 Januari 2025, yang setara dengan 260 persen dari kebutuhan stok minimum pemerintah.

Stok ini terdiri dari 650 ton urea, 344 ton NPK, dan 22 ton NPK Formula Khusus, memastikan petani terdaftar dapat segera mengakses pasokan ini untuk mendukung produktivitas pertanian.

Baca juga: Pupuk Indonesia Menyalurkan 6,6 Juta Ton Pupuk Bersubsidi untuk Mendukung Musim Tanam

Rahmad menambahkan, proses penebusan pupuk subsidi kini lebih mudah diakses oleh petani. Petani terdaftar di Kabupaten Sikka hanya perlu membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke kios mitra dan melakukan proses penebusan melalui aplikasi iPubers yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian dan Pupuk Indonesia.

Pupuk Indonesia menekankan bahwa petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi harus memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 1 Tahun 2024.

Petani harus menjadi anggota kelompok tani di wilayah masing-masing dan data mereka harus tercatat dalam Sistem Informasi Pengelolaan Penyuluhan Pertanian (Simluhtan).

Selain itu, petani yang memenuhi syarat harus memiliki luas lahan maksimal dua hektar dan mengusahakan salah satu dari sembilan komoditas yang ditentukan, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kakao, dan kopi.

Petani yang memiliki luas lahan lebih dari dua hektar atau tidak memenuhi kriteria yang ditentukan tidak akan memenuhi syarat untuk memperoleh pupuk subsidi.

"Proses penebusan hanya memerlukan KTP, namun petani harus terlebih dahulu terdaftar dalam RDKK. Tahun ini menjadi tonggak bersejarah dalam proses penebusan, karena kami berhasil memfasilitasi transaksi yang dimulai pada pukul 00:00:22 tanggal 1 Januari 2025. Penebusan pertama tercatat di Lampung, dan pada akhir hari tersebut sekitar 4.500 transaksi telah dilakukan. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa," kata Rahmad.

Baca juga: Sulsel Dapat Alokasi Pupuk Subsidi Naik 11 Persen di 2025

Untuk petani yang belum terdaftar, Rahmad menyatakan bahwa mereka masih memiliki kesempatan untuk mengakses pupuk subsidi melalui kebijakan pendaftaran pemerintah, yang dibuka setiap empat bulan sekali sesuai dengan Permentan No. 1 Tahun 2024.

"Kabupaten Sikka merupakan salah satu penghasil kakao terbesar di NTT. Pemerintah pusat telah menyediakan pupuk bagi petani kakao, dan Pupuk Indonesia telah menyiapkan stoknya. Petani yang belum terdaftar dapat memanfaatkan periode pendaftaran yang dibuka setiap empat bulan sekali. Pendaftaran dapat dilakukan langsung melalui petugas penyuluh pertanian (PPL), dan Pupuk Indonesia akan terus mendukung serta membantu petani dalam proses pendaftaran," tutupnya.

Penulis :
Tubagus Rachmat