
Pantau - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli melantik dan mengambil sumpah jabatan 15 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (PTP) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan bertempat di ruang Tridharma Kemnaker, Jakarta.
Yassierli mengatakan seluruh pejabat yang dilantik dan disumpah sebagai hasil dari proses panjang uji kesesuaian (Jobfit) dan evaluasi kinerja, dalam rangka pelaksanaan sistem merit dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mewujudkan good governance berbasis kompetensi.
"Saya berharap Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang dilantik pada hari ini, memberikan teladan yang profesional serta mengembangkan pola kerja dan ide-ide baru guna mendukung pembuatan kebijakan-kebijakan berkualitas untuk mencapai target kinerja, " kata Yassierli.
Baca juga: Menhub Bertemu Menteri Ketenagakerjaan Bahas Strategi Kolaboratif jelang Angkutan Lebaran
Yassierli meyakini rotasi 15 PTP saat ini, sebagai salah satu formasi terbaik Kemnaker sesuai kompetensi dan latar belakang pejabat PTP yang dilantik.
"Do your best, tunjukkan dan pahami jabatan hasil rotasi ini adalah skenario terbaik dari Tuhan yang MahaEsa buat bapak dan ibu sehingga sesudah ini bapak/ibu akan terlihat kinerja dan legacy-nya, " ujarnya.
Yassierli berpendapat menjadi seorang pejabat itu tidak untuk gaya-gayaan, melainkan sebuah amanah dan tantangan dari bangsa dan negara yang harus dijalankan.
"Bahwa anggaran yang kita gunakan adalah merupakan titipan rakyat dan itu adalah amanah. Mohon itu diperhatikan dan digunakan untuk kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan pribadi," kata Yassierli.
Baca juga: Kemnaker dan IM Japan Terus Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Pemagangan ke Jepang
Kepada 15 pejabat PTP yang baru lantik, Yassierli berharap sekaligus menunggu inovasi dan kerja-kerja kreatif. Ia juga meminta pejabat PTP yang baru dilantik agar memprioritaskan kegiatan dengan low budget (anggaran rendah) tetapi high impact (hasil maksimal).
"Memang anggaran terbatas, tapi anggaran itu bukan segala-galanya dan ini adalah kesempatan bahwa dengan anggaran terbatas kita masih dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi kita masing-masing. Caranya dengan peningkatan kolaborasi bersama kementerian/lembaga, komunitas hingga perusahaan dalam pelaksanaan program-program ketenagakerjaan untuk membawa Indonesia lebih maju dengan low budget high impact, itu menjadi prioritas, " katanya.
Yassierli menambahkan bahwa perpindahan posisi jabatan secara vertikal, horizontal bahkan diagonal merupakan hal biasa.
Baca juga: Menaker Pimpin Sidang LKS Tripartit Bahas Produktivitas dan Kesejahteraan Pekerja Jelang Lebaran
Ia meminta pejabat yang dirotasi dari struktural ke fungsional agar membuktikan diri selama 6 bulan ke depan, memang layak untuk kembali menjadi pejabat struktural.
"Tunjukkan anda memiliki inovasi, terlihat leadership-nya, teruji dan bisa diakses, maka karir akan terbuka kembali, " ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan berharap kepada Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan yang baru, Rinaldi Umar yang memiliki latar belakang Jaksa harus mampu menjalankan tugas secara professional dan berintegritas dalam penegakan hukum ketenagakerjaan yang adil dan bermartabat, karena salah satu tantangan dunia ketenagakerjaan terkini yaitu masih banyak perusahaan yang tidak mematuhi regulasi ketenagakerjaan dan hal ini harus ditertibkan.
Baca juga: Menaker Canangkan Bulan K3 Nasional 2025 di Kawasan Industri Terpadu Batang
- Penulis :
- Wulandari Pramesti