
Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyayangkan masih maraknya kendaraan seperti bajaj dan sepeda motor yang parkir liar di jalur sepeda dan pedestrian, khususnya di jalan-jalan protokol ibu kota.
Pramono menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penertiban terhadap penggunaan fasilitas publik yang tidak sesuai fungsi.
"Berkali-kali kami akan melakukan penertiban. Jalur sepeda akan kami rapikan, dan bagi yang menggunakan fasilitas tersebut tidak sesuai fungsinya akan kami beri sanksi", ujarnya.
Ia juga memastikan bahwa jalur pedestrian yang sudah dibangun dengan baik akan terus dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kawasan Hijau dan TOD Blok M Jadi Fokus Pengembangan
Dalam rencana jangka panjang, Pramono menyinggung pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Blok M yang disebutnya akan menjadi "berandanya ASEAN".
Sebagai bagian dari pengembangan kawasan ramah lingkungan, tiga taman ikonik di Jakarta—Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat—akan digabung menjadi satu kawasan hijau seluas 6,2 hektare.
Kawasan taman tersebut juga akan dilengkapi dengan jalur jogging sebagai alternatif baru selain Gelora Bung Karno (GBK).
"Kita akan pelajari jalur jogging track-nya, apakah akan dibangun ke atas atau ke bawah, supaya tidak mengganggu arus lalu lintas", kata Pramono.
Velodrome dan Tanah Abang Jadi Sorotan
Selain itu, Pramono juga memberikan perhatian terhadap pengelolaan Velodrome dan berencana memperbaiki fasilitasnya agar memiliki lintasan jogging seperti di GBK.
Ia berharap setiap wilayah di Jakarta memiliki ruang olahraga yang layak dan mudah diakses masyarakat.
Menanggapi maraknya parkir liar di kawasan Tanah Abang, Pramono mengaku akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menertibkan praktik tersebut.
"Saya baru tahu ternyata parkir di Jakarta ini menjadi sumber penghasilan luar biasa bagi pengelola, siapapun itu. Untuk itu, Satpol PP bersama aparat kepolisian akan fokus menangani masalah ini", tegasnya.
- Penulis :
- Peter Parinding