
Pantau - Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami dua kali erupsi pada Minggu, 20 April 2025, dengan kolom abu mencapai ketinggian sekitar 3.000 meter dari puncak.
Erupsi tercatat dalam periode pengamatan dari pukul 18.00 hingga 24.00 Wita.
Menurut laporan dari pos pengamatan, “Teramati dua kali letusan dengan tinggi 3.000 meter dan warna asap kelabu.”
Kedua erupsi tersebut terekam jelas di seismogram dengan amplitudo antara 14,8 hingga 47,3 mm.
Durasi letusan berlangsung selama 100 hingga 125 detik.
Aktivitas Seismik dan Kondisi Cuaca
Petugas di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki juga mencatat adanya lima kali gempa embusan dengan amplitudo 2,9 hingga 7,4 mm, berdurasi antara 51 hingga 101 detik.
Selain itu, satu kali gempa tektonik jauh turut terdeteksi dengan amplitudo 7,4 mm, S-P tercatat selama 70,6 detik, dan durasi total gempa mencapai 122 detik.
“Erupsi disertai suara dentuman kuat terdengar di Pos PGA Lewotobi Laki-laki,” ujar petugas pengamat gunung.
Cuaca selama periode pengamatan dilaporkan cerah dan berawan, dengan arah angin bertiup lemah menuju utara dan timur laut.
Suhu udara berkisar antara 21 hingga 23 derajat Celsius.
Imbauan dan Antisipasi Bahaya
Status aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Level III atau Siaga.
Masyarakat serta pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.
Pemerintah juga meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Masyarakat di sekitar gunung diminta tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya.
Warga juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan yang dapat terjadi di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama aliran yang menuju ke Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Bagi warga yang terdampak abu vulkanik, penggunaan masker atau penutup hidung dan mulut sangat dianjurkan untuk menghindari dampak buruk pada sistem pernapasan.
- Penulis :
- Arian Mesa