Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemendukbangga Luncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia untuk Perkuat Peran Ayah dalam Keluarga

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Kemendukbangga Luncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia untuk Perkuat Peran Ayah dalam Keluarga
Foto: Program GATI diluncurkan untuk tangani fenomena fatherless yang masih tinggi di Indonesia

Pantau - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, resmi meluncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) sebagai upaya menangani fenomena fatherless yang masih cukup tinggi di Indonesia.

GATI merupakan inisiatif yang ditujukan khusus untuk para ayah agar lebih terlibat dalam pengasuhan dan kehidupan anak-anak mereka, baik secara fisik maupun psikologis.

Menurut Wihaji, salah satu alasan utama peluncuran gerakan ini adalah tingginya angka fatherless di Indonesia.

Ia menyampaikan, "Salah satunya adalah menurut UNICEF 20,9% anak-anak Indonesia kehilangan ayah atau fatherless dan ini menurut saya penting sebagai kementerian yang menangani sumber daya manusia, khususnya berkenaan dengan hulu sampai hilir dari calon pengantin sama lansia".

Peran Ayah Tidak Boleh Digantikan oleh Gawai

Wihaji berharap kehadiran GATI dapat menjadi pengingat dan inspirasi agar para ayah lebih perhatian terhadap anak-anak mereka.

Ia menegaskan pentingnya kehadiran emosional dan fisik seorang ayah dalam keluarga, bukan sekadar keberadaan secara formal.

"Ini menjadi inspirasi dan bapak-bapak lebih perhatian lagi sama anak-anak, kalau gak hati-hati orang tua mereka, bapak mereka, handphone itu, yang menjadi catatan kita, karena itu kita mengingatkan bersama-sama, saling mengingatkan", ujarnya.

Ia juga menyoroti bahwa dalam kehidupan modern saat ini, telepon genggam bisa saja mengambil peran orang tua jika tidak diwaspadai.

Empat Pendekatan Strategis dalam Program GATI

Sebagai program unggulan Kemendukbangga, GATI memiliki empat pendekatan utama yang dirancang untuk menjangkau para ayah dari berbagai latar belakang:

Penguatan layanan konsultasi melalui platform digital seperti siapnikah dan Satyagatra, untuk memberikan akses informasi dan pendampingan kepada para ayah.

Pendekatan komunitas melalui pembentukan Konsorsium Penggiat dan Komunitas Ayah Teladan, yang akan menjadi wadah berbagi pengalaman dan dukungan antarayah.

Pendekatan berbasis desa atau kelurahan dengan mengaktifkan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung Bangga) sebagai ruang edukasi dan interaksi positif bagi para ayah di wilayah pedesaan.

Pendekatan berbasis sekolah melalui kegiatan Sekolah Bersama Ayah, yang diprioritaskan di sekolah-sekolah dengan PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) dan SSK (Sekolah Siaga Kependudukan), dengan menyelenggarakan kelas pengasuhan (parenting) khusus untuk para ayah.

Penulis :
Balian Godfrey