Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri PKP Maruarar Sirait Tegaskan Tidak Ada Tempat untuk Pengembang Curang di Apersi

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Menteri PKP Maruarar Sirait Tegaskan Tidak Ada Tempat untuk Pengembang Curang di Apersi
Foto: Pengembang perumahan diminta jaga integritas demi kepercayaan masyarakat.

Pantau - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara mengingatkan keras kepada seluruh anggota Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) untuk tidak menipu rakyat dalam menjalankan proyek rumah subsidi.

Ara menyampaikan hal ini dalam rapat kerja nasional (rakenas) Apersi, dengan menekankan pentingnya integritas dan tanggung jawab sosial dalam organisasi.

"Kalau yang benar, pasti cocok sama saya. Kalian mau nggak di Apersi ini ada pengembang yang menipu rakyat? Mau nggak? Kalau boleh saya usulkan bikin rakenas ini yang berkualitas, verifikasi, profiling," ujarnya.

Dorongan Reformasi Internal Apersi

Dalam arahannya, Ara meminta Apersi melakukan verifikasi internal yang ketat terhadap anggotanya guna memastikan hanya pengembang yang benar-benar layak tergabung dalam asosiasi tersebut.

Ia juga menyarankan agar Apersi memberikan penghargaan kepada anggota yang berkualitas serta tegas memecat anggota yang merugikan masyarakat.

Menurutnya, asosiasi yang kuat dibangun dari reputasi anggotanya yang menjunjung tinggi nilai kejujuran.

"Anggota yang nggak benar, pecat. Jangan hanya memberikan penghargaan kepada yang bagus. Yang nggak benar, pecat. Jadi, orang ada kebanggaan, dia membawa nama baik Apersi, kebanggaan," tegasnya.

Ara juga menekankan bahwa tidak mungkin menyatukan pengembang yang jujur dengan yang curang karena memiliki nilai yang bertolak belakang.

"Ngapain bergabung dengan yang tidak bertanggung jawab dan tidak berkualitas yang merugikan rakyat? Nggak bisa disatukan, value berbeda. Yang satu baik, yang satu jahat. Nggak bisa, nggak bisa bersatu itu," katanya.

Tindak Tegas Pelanggaran dan Pesan Moral

Ara menyoroti adanya praktik manipulasi identitas usaha oleh oknum pengembang nakal untuk menghindari tanggung jawab hukum.

"Ada lah, semua itu udah ada datanya di APH (aparat penegak hukum). Saya ngomong apa adanya ya. Lihat mata saya. Saya nggak suka bohong. Itu semua sudah saya sampaikan," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa ia berbicara jujur karena tidak ingin menipu rakyat dan percaya bahwa setiap pelanggaran akan ada konsekuensinya.

Jika kesalahan yang dilakukan ringan, maka hukumannya akan ringan, namun jika berat, pelakunya akan dihantui rasa bersalah dan tidak bisa tidur nyenyak.

"Berdoa aja. Kalau yang salahnya kecil-kecil, ya mudah-mudahan hukumannya kecil. Kalau yang berat, pasti habis saya ngomong begini. nggak bisa tidur. Itu pasti," ujarnya.

Ara juga menekankan bahwa Indonesia adalah negara hukum dan siapapun yang melanggar hukum harus diproses tanpa pandang bulu.

Ia meminta Apersi untuk tidak hanya menyatukan suara anggotanya, tetapi juga membangun kebanggaan dan kehormatan dengan menjaga kualitas serta tanggung jawab sosial mereka sebagai penyedia rumah untuk masyarakat.

Penulis :
Arian Mesa