billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Selundupkan Sabu dalam Sandal, Tukang Cat Ditangkap di Bandara Hang Nadim

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Selundupkan Sabu dalam Sandal, Tukang Cat Ditangkap di Bandara Hang Nadim
Foto: Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah menyampaikan keterangan perihal penangkapan penyelundupan narkotika. (foto: dok. Bea Cukai)

Pantau - Upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 805 gram digagalkan Bea Cukai Batam bekerja sama dengan Satres Narkoba Polresta Barelang. 

Pelaku berinisial AN (31), yang bekerja sebagai tukang cat di Malaysia, ditangkap saat hendak terbang ke Surabaya menggunakan pesawat Lion Air JT-972, Sabtu (19/4/2025), di Terminal Domestik Bandara Hang Nadim.

Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, menjelaskan bahwa modus yang digunakan adalah dengan menyembunyikan sabu di dalam sandal yang dikenakan pelaku. 

“Petugas mencurigai gerak-gerik AN yang terlihat gugup dan memberikan keterangan berubah-ubah. Pemeriksaan lebih lanjut menemukan kejanggalan pada sandalnya,” jelas Zaky.

Dari hasil pemeriksaan, setiap sandal berisi satu bungkus kristal putih yang terbukti sebagai sabu setelah melalui uji narcotest dan laboratorium. Total dua bungkus sabu tersebut memiliki berat bersih 805 gram.

Pelaku mengaku ditawari menjadi kurir oleh seorang warga Johor, Malaysia, berinisial R, dengan imbalan Rp40 juta dan uang muka Rp3 juta. 

AN mengambil sandal berisi sabu dari rumah R di Johor Bahru dan berencana mengirimkannya ke Madura melalui Batam. Barang bukti dan pelaku kini telah diserahkan ke Polresta Barelang untuk proses hukum lebih lanjut. 

AN dijerat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Zaky menambahkan, penindakan ini menyelamatkan hingga 4.000 jiwa dari potensi penyalahgunaan narkoba dan menghemat biaya rehabilitasi sekitar Rp6,5 miliar. 

“Ini merupakan komitmen Bea Cukai dalam mendukung program Asta Cita Presiden RI untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah rawan seperti Kepulauan Riau,” tandasnya. 

Penulis :
Aditya Andreas