HOME  ⁄  Nasional

Kilas Ekonomi 11 Mei 2025: Komitmen Ekonomi Biru, Arus Mudik, hingga Reformasi TKDN

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Kilas Ekonomi 11 Mei 2025: Komitmen Ekonomi Biru, Arus Mudik, hingga Reformasi TKDN
Foto: Lima berita ekonomi utama akhir pekan: dari ekonomi biru hingga sertifikasi UMKM(Sumber: ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/mrh/nym.)

Pantau - Artikel ini merangkum lima berita ekonomi utama yang tayang pada Minggu, 11 Mei 2025, mencakup komitmen pengelolaan laut berkelanjutan, mobilitas masyarakat saat libur Waisak, hingga arah kebijakan industri nasional.

Komitmen Ekonomi Biru dan Lonjakan Lalu Lintas Libur Waisak

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan komitmen terhadap pengelolaan laut secara berkelanjutan melalui program ekonomi biru dan regulasi zonasi laut pada forum Our Ocean Conference (OOC) dan APEC di Busan, Korea Selatan.

Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Kartika Listriana, menegaskan bahwa zonasi ruang laut menjadi prioritas untuk menjaga ekosistem sekaligus mendukung pertumbuhan sektor perikanan.

Sementara itu, PT Jasa Marga melaporkan sebanyak 368.470 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 hingga H-2 libur panjang Waisak (9–10 Mei 2025), meningkat 13,6 persen dibandingkan hari normal.

Data dihimpun dari empat gerbang tol utama yaitu Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip Utama, menurut Corporate Communication Jasa Marga, Lisye Octaviana.

Sertifikasi UMKM Kuliner, Tantangan Transisi Energi, dan Reformasi TKDN

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan bahwa sertifikasi dan standardisasi mutu menjadi kunci agar UMKM kuliner bisa bersaing secara global, baik di dalam negeri maupun pasar internasional.

Pernyataan ini disampaikan saat penutupan Chef Expo 2025 di Jakarta, 10 Mei 2025.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti tantangan ekonomi global yang berdampak pada transisi energi, termasuk disrupsi rantai pasok yang menghambat pencapaian target energi bersih.

Dalam diskusi bersama utusan iklim Inggris Rachel Kyte, Sri Mulyani menyampaikan bahwa respons fiskal harus dirancang dengan cermat untuk menjaga kesinambungan program transisi energi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa reformasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bukan disebabkan tekanan dari pihak asing.

Reformasi telah dimulai sejak Februari 2025 dan dilakukan secara terstruktur demi memperkuat industri nasional, bukan sebagai reaksi terhadap situasi global terkini.

Penulis :
Balian Godfrey