
Pantau - Badan Karantina Indonesia (Barantin) menekankan pentingnya tata kelola perdagangan benih yang sehat guna memperkuat ketahanan pangan nasional serta mendukung keberlanjutan sistem pangan global yang aman dan efisien.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Barantin Sahat M Panggabean dalam Seminar Nasional Kesehatan Tumbuhan yang digelar di Bogor, Jawa Barat, Kamis, 15 Mei 2025.
"Dengan memasukkan benih-benih yang tidak sehat, tidak sesuai regulasi, mengandung penyakit, ini berbahaya," ujar Sahat dalam sambutannya.
Dampak Benih Tidak Sehat dan Pentingnya Regulasi
Sahat menegaskan bahwa benih tidak sehat berpotensi menyebarkan penyakit yang merugikan perekonomian dan hasil panen.
"Yang harusnya hasil panen bisa optimal dan akhirnya terpaksa kita musnahkan," tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa peredaran benih yang tidak sesuai regulasi dapat mengancam ketahanan pangan nasional, mengganggu ekosistem, dan membahayakan lingkungan.
Dengan benih tumbuhan yang sehat, maka ketersediaan pangan yang berkualitas dapat terwujud secara berkelanjutan.
Sinergi Regulator dan Industri Benih
Seminar yang digelar oleh Deputi Bidang Karantina Tumbuhan Barantin ini bertujuan menyelaraskan pemahaman antara regulator dan pelaku industri benih.
Pertemuan tersebut dinilai penting karena seluruh pemangku kepentingan—baik pemerintah, pelaku usaha, maupun perguruan tinggi—memiliki tanggung jawab menyediakan tanaman dan benih yang sehat.
"Saya harap ke depan kita sering melakukan pertemuan seperti ini, tentunya untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam menjaga kesehatan tumbuhan sejak dari benih, sebagai dasar ketahanan pangan, kelestarian lingkungan, dan kemakmuran petani," ujar Sahat.
Deputi Bidang Karantina Tumbuhan, Bambang, menambahkan bahwa Hari Kesehatan Tumbuhan Internasional menjadi momentum peningkatan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan tumbuhan.
Hari tersebut diperingati setiap 12 Mei dan ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada Maret 2022 atas inisiatif FAO.
"Tujuan utama IDPH adalah meningkatkan kesadaran global mengenai pentingnya kesehatan tanaman dalam ketahanan pangan, perlindungan keanekaragaman hayati, dan keberlanjutan lingkungan," jelas Bambang.
Peringatan ini juga dimaksudkan untuk mengakhiri kelaparan, mengurangi kemiskinan, serta mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.
- Penulis :
- Arian Mesa