
Pantau - Pengurus Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten Unit Pasar Induk Kramat Jati menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu (10/5).
"Kami atas nama pengurus dan anggota BPPKB Banten Unit Pasar Induk yang baru saja dikukuhkan sekitar sebulan lalu meminta maaf atas insiden yang terjadi pada Sabtu malam di Pasar Induk Kramat Jati," kata Ketua BPPKB Banten Unit Pasar Induk Kramat Jati, Rapiudin.
Permintaan maaf juga ditujukan secara khusus kepada Kepala Keamanan Pasar Induk, Teguh, yang diketahui merupakan purnawirawan Polri.
"Kami juga meminta maaf kepada Pak Teguh, Kepala Sekuriti Pasar Induk Kramat Jati, atas peristiwa yang tidak mengenakkan tersebut," ujarnya.
Klarifikasi dan Penjelasan Kronologi Insiden
Rapiudin menegaskan bahwa pihaknya tunduk pada aturan yang berlaku dan selalu menjalin kerja sama dengan pengelola pasar, yaitu PD Pasar Jaya dan PT Rafik Karya Mandiri (RKM).
Sebelum insiden terjadi, pengurus BPPKB telah menemui pengelola pasar untuk menyampaikan aspirasi dari para pedagang kaki lima (PKL) agar diizinkan beroperasi dari pukul 17.00 hingga 05.00 WIB.
Namun, pengelola belum bisa memberi keputusan dan menyatakan perlu merapatkan hal tersebut dengan jajaran pimpinan.
Setelahnya, BPPKB menemui Kepala Sekuriti Teguh dan beberapa petugas lainnya untuk membahas hal yang sama.
Menurut Rapiudin, situasi masih kondusif hingga akhirnya terjadi ketegangan saat seorang anggota ormas berinisial PP alias Pendi bersikap kasar terhadap Teguh karena diduga mendapatkan informasi yang tidak akurat.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap PP yang melakukan intimidasi dalam insiden tersebut.
"Ditangkap pada hari Rabu tanggal 14 Mei 2025 sekira pukul 00.30 WIB di kontrakan di Jalan Kramat Barat 21, Jalan Tengah Nomor 4, RT 2/ RW 4, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur," ujar Kasubdit 3 Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy.
Peristiwa intimidasi itu sempat terekam dan viral di media sosial, menunjukkan seorang pria meneriaki dan mendorong korban yang diketahui merupakan purnawirawan Polri, dengan latar kondisi pasar malam hari.
Dalam rekaman terlihat korban sedang memegang handphone dan didampingi petugas sekuriti, ketika secara tiba-tiba didatangi dan didorong oleh pria yang diduga berasal dari ormas.
- Penulis :
- Arian Mesa