
Pantau - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa harga serap gabah sebesar Rp6.500 per kilogram dapat menggenjot kesejahteraan petani di desa.
"Bahkan dalam waktu dekat stok beras nasional diperkirakan tembus empat juta ton" kata Wamendes PDT Riza Patria di Denpasar, Bali, Senin.
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani kini ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang sebesar Rp6.000 per kilogram.
Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025.
Pemerintah mencatat capaian produksi beras tertinggi dalam sejarah Indonesia dengan stok beras di gudang BUMN Bulog mencapai 3,7 juta ton.
Dalam waktu dekat, stok beras nasional diperkirakan akan menembus angka empat juta ton.
Indonesia Menuju Swasembada, Tak Lagi Impor Beras
"Sebuah rekor baru dalam sejarah ketahanan pangan nasional. Tahun ini Indonesia tidak melakukan impor beras" ucap Riza Patria.
Ia juga menyebut bahwa Indonesia kini berpotensi menjadi negara pengekspor beras, termasuk untuk kepentingan kemanusiaan.
Sebagai langkah strategis, pemerintah mencanangkan program pencetakan dua juta hektare lahan baru guna mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Potensi Indonesia untuk mencapai swasembada pangan secara penuh dinilai sangat terbuka lebar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Maret 2025 sebesar 123,72.
Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen dibandingkan dengan Februari 2025 yang tercatat sebesar 123,45.
NTP merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan daya beli petani di pedesaan.
NTP mengukur daya tukar hasil produksi pertanian terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan untuk konsumsi maupun biaya produksi.
NTP dihitung berdasarkan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani.
- Penulis :
- Balian Godfrey