
Pantau - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat transformasi transportasi nasional dengan menekankan pada nilai, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai inti dari perubahan besar yang tengah dijalankan.
Transformasi ini didorong dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional yang menjadi simbol kesadaran kolektif untuk bergerak menuju masa depan yang lebih baik.
"Transformasi KAI bukan hanya agenda bisnis, tetapi bagian dari gerakan kebangsaan modern. Kebangkitan adalah keputusan sadar untuk berubah demi masa depan yang lebih baik," ujar Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo dalam Mini Simposium Fakultas Psikologi Universitas Indonesia bertema "Refleksi Hari Kebangkitan Nasional dari Perspektif Ilmu Psikologi", di Depok, Jawa Barat.
Menurut Didiek, Hari Kebangkitan Nasional mengingatkan bahwa perubahan besar hanya bisa terjadi melalui keberanian untuk bersatu dan bergerak bersama sebagai satu bangsa.
Tiga Fondasi Transformasi dan Pendekatan Psikologis
Transformasi KAI dibangun melalui tiga fondasi utama: business transformation, digital transformation, dan organization and culture transformation.
Ketiganya menjadi arsitektur perubahan yang bertujuan mempercepat pemulihan pasca-pandemi COVID-19 serta membentuk organisasi yang tangguh, adaptif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
"Sejak krisis COVID-19, KAI menerapkan empat strategi krusial: perlindungan terhadap pelanggan dan pekerja, menjaga stabilitas finansial, efisiensi operasional, dan optimalisasi pendapatan alternatif. Pendekatan inilah yang menjadi dasar reformasi menyeluruh yang kini terus berlanjut," jelas Didiek.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menambahkan bahwa keberhasilan transformasi ini tidak lepas dari pendekatan psikologi organisasi yang menempatkan manusia sebagai pusat perubahan.
"Kami menyadari bahwa perubahan tidak akan berjalan tanpa kesiapan mental dan emosional SDM. Psikologi membantu kami menata ulang budaya, membentuk growth mindset, dan membangun resiliensi dari dalam," ujar Anne.
Ia menegaskan bahwa transformasi KAI tidak hanya soal penerapan teknologi, melainkan juga perubahan perilaku dan cara pandang.
"Kami melihat manusia sebagai pusat perubahan. Dengan psikologi, kami memahami bagaimana menyampaikan visi dengan cara yang menyentuh emosi dan membangkitkan motivasi," lanjutnya.
Capaian Kinerja dan Kepuasan Publik
Sepanjang tahun 2024, KAI Group mencatat volume angkutan penumpang mencapai 464 juta orang dan angkutan barang sebanyak 69,2 juta ton.
Tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) mencapai 99,77 persen untuk keberangkatan dan 96,05 persen untuk kedatangan.
Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan KAI mencapai skor 4,50 pada tahun yang sama.
"Kepuasan publik tidak lepas dari keseimbangan antara inovasi dan pendekatan yang humanis," tutup Anne.
- Penulis :
- Arian Mesa