Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Ingin Pemeriksaan Imigrasi Haji Juga Bisa Dilakukan di Bandara Arab Saudi

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Pemerintah Ingin Pemeriksaan Imigrasi Haji Juga Bisa Dilakukan di Bandara Arab Saudi
Foto: RI Dorong Program Makkah Route Jadi Resiprokal demi Tingkatkan Layanan Haji(Sumber: ANTARA/HO-Ditjen Imigrasi)

Pantau - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, mengungkapkan bahwa Ditjen Imigrasi sedang membahas agar program Makkah Route bisa dijadikan skema resiprokal demi optimalisasi pelayanan bagi jemaah haji Indonesia.

Makkah Route adalah hasil kerja sama antara Imigrasi RI dan Imigrasi Kerajaan Arab Saudi yang selama ini memberikan kemudahan proses keimigrasian bagi jemaah Indonesia di fase keberangkatan.

Saat ini, program ini hanya berlaku saat jemaah berangkat dari Indonesia ke Arab Saudi, di mana pemeriksaan dokumen dilakukan langsung oleh petugas Imigrasi Arab Saudi di bandara Indonesia.

Pemerintah Indonesia menginginkan agar skema ini berlaku pula saat kepulangan, sehingga petugas Imigrasi Indonesia dapat melakukan pemeriksaan langsung di bandara Arab Saudi.

Dengan begitu, proses keimigrasian lebih efisien dan jemaah bisa langsung menjalani aktivitas tanpa antre di imigrasi setibanya di Tanah Air.

Diperluas ke Embarkasi Lain, Makkah Route Disambut Positif

Program ini mengusung konsep immigration checkpoint in advance, di mana pemeriksaan dilakukan sebelum jemaah berangkat ke Arab Saudi.

Plt. Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, menyatakan bahwa layanan ini sangat membantu, khususnya bagi jemaah lanjut usia dan difabel, karena proses keimigrasian berjalan lebih lancar dan nyaman.

Yuldi berharap agar ke depan Makkah Route bisa diperluas ke seluruh embarkasi haji di Indonesia.

Saat ini, program tersebut baru tersedia di tiga bandara utama: Soekarno-Hatta (Jakarta-Bekasi), Juanda (Surabaya), dan Adi Soemarmo (Surakarta).

Pada musim haji 1446 H (2025), sebanyak 97.221 jemaah telah dilayani melalui program ini dari total 221.000 jemaah haji Indonesia.

Artinya, sekitar 44 persen jemaah telah mendapat manfaat langsung dari program Makkah Route.

Agus Andrianto menegaskan bahwa Ditjen Imigrasi terus berkomitmen menghadirkan layanan keimigrasian yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya dalam pelayanan ibadah haji.

Penulis :
Balian Godfrey