Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Dorong Ekspor Buah Tropis dan Kerja Sama Strategis dengan Selandia Baru di Paris

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Indonesia Dorong Ekspor Buah Tropis dan Kerja Sama Strategis dengan Selandia Baru di Paris
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD di Paris, Prancis (sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD di Paris, Prancis, untuk membahas penguatan kerja sama ekonomi dan strategis antara kedua negara.

Perluasan Akses Ekspor dan Komitmen Dagang

Pertemuan ini bertujuan membuka peluang baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia–Selandia Baru, terutama dalam memperluas akses pasar buah tropis Indonesia.

Pemerintah Indonesia telah berhasil mengekspor nanas ke pasar Selandia Baru dan tengah memperjuangkan komoditas hortikultura lain seperti pisang, mangga, dan pepaya untuk segera menyusul.

"Kami harap Selandia Baru dapat membuka akses pasar yang lebih luas untuk buah tropis Indonesia," kata Airlangga dalam pernyataannya.

Pada tahun 2024, nilai perdagangan antara kedua negara mencapai 1,92 miliar dolar AS, sedangkan nilai investasi Selandia Baru di Indonesia tercatat sebesar 26 juta dolar AS.

Kedua negara menyepakati target peningkatan nilai perdagangan menjadi 6 miliar dolar Selandia Baru pada tahun 2029, yang akan diwujudkan melalui rencana aksi bersama yang komprehensif.

Kolaborasi Strategis dan Dukungan Akses Internasional

Pertemuan ini juga membahas dampak kebijakan tarif universal 10 persen dari Amerika Serikat yang memengaruhi produk pertanian dan industri Selandia Baru.

Indonesia menanggapinya dengan membuka dialog intensif serta menawarkan paket kerja sama investasi di sektor energi, pertanian, dan teknologi strategis.

Di bidang energi, Selandia Baru memberikan hibah lebih dari 15 juta dolar untuk mendukung pengembangan energi panas bumi dan energi bersih di Indonesia.

"Upaya serupa dilakukan di bidang sertifikasi halal guna mempermudah ekspor produk halal," terang Menko Airlangga.

Pertukaran tenaga kerja juga menjadi fokus pembahasan, termasuk penguatan skema visa kerja dan peninjauan kemungkinan program Working Holiday untuk mempererat hubungan sosial-budaya kedua negara.

Selandia Baru juga menyatakan dukungan penuh terhadap proses aksesi Indonesia ke OECD dan keanggotaan dalam CPTPP.

"Indonesia telah sampaikan Initial Memorandum pada 3 Juni 2025 yang menjadi langkah penting dalam aksesi ke OECD. Kami juga telah mengirimkan kuesioner untuk CPTPP. Kami berharap Selandia Baru dapat terus mendukung upaya-upaya strategis ini," jelas Airlangga.

Airlangga menekankan bahwa pertemuan ini mencerminkan bahwa hubungan kedua negara bukan hanya soal perdagangan, tetapi merupakan kemitraan strategis yang berkembang dan siap menghadapi tantangan global bersama.

Kedua pihak juga membahas rencana kunjungan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay ke Indonesia pada Juli 2025, serta persiapan kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon yang sempat tertunda.

Penulis :
Arian Mesa
Editor :
Tria Dianti