Pantau - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa Bali memperketat pengawasan terhadap kapal cepat rute Denpasar-Nusa Penida setelah kecelakaan kapal cepat pada 4 Juni 2025 yang mengangkut 89 penumpang.
Kepala KSOP Benoa, Aprianus Hangki, menyampaikan bahwa seluruh armada kapal cepat di wilayah kerjanya kini tengah menjalani ramp check untuk memastikan standar keselamatan dan keamanan terpenuhi.
Ramp check sebelumnya dilakukan pada Maret 2025 dan kini kembali dilaksanakan sebagai bagian dari langkah antisipasi dan evaluasi menyeluruh.
72 Kapal Diperiksa, KSOP Siapkan Pelatihan Awak dan Antisipasi Cuaca Buruk
Pemeriksaan meliputi audit dan verifikasi kondisi fisik kapal, peralatan keselamatan, dokumen pelayaran, serta prosedur operasional untuk memastikan seluruhnya mematuhi regulasi yang berlaku.
Tercatat ada 72 unit kapal cepat yang saat ini beroperasi melayani rute Pelabuhan Sanur Denpasar menuju Pelabuhan Nusa Penida.
KSOP juga merencanakan pelatihan dan edukasi bagi awak kapal untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menghadapi situasi darurat.
Langkah ini bertujuan menjamin keselamatan dan keamanan penumpang, barang, serta kapal selama pelayaran berlangsung.
Di samping itu, KSOP memiliki wewenang untuk menunda penerbitan surat persetujuan berlayar (SPB) apabila kondisi cuaca memburuk berdasarkan informasi dari BMKG.
Penundaan SPB akan dilakukan demi keselamatan pelayaran jika terjadi hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, atau badai.
Kecelakaan yang terjadi sebelumnya melibatkan kapal yang membawa 77 wisatawan mancanegara dan 12 warga negara Indonesia, dan meski kapal terbalik akibat ombak besar, seluruh penumpang berhasil diselamatkan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
