
Pantau - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Akhmad Said Asrori, menilai operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M berjalan aman dan lancar, berdasarkan pengamatannya langsung di Madinah Al-Munawwarah.
KH Akhmad Said Asrori yang juga merupakan anggota Amirulhaj 2025, mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji bersama jemaah, termasuk di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Haji 2025 semuanya berjalan baik dan lancar," ujarnya.
Seluruh Rukun Haji Dipenuhi, Walau Ada Kemacetan
Menurutnya, tolok ukur utama kesuksesan pelaksanaan haji adalah seluruh jemaah reguler dapat melaksanakan wukuf di Arafah dan Thawaf Ifadlah.
“Kalau kemudian datang terakhir, itu belum terlambat. Sebab, waktu wukuf itu masuknya adalah ba’da zawalis syamsi (setelah matahari condong ke barat). Kemarin itu masuk terakhir sekitar jam 11,” jelasnya.
Ia merujuk pada dua madzhab fiqih dalam menjelaskan rukun haji: Madzhab Maliki yang menyebut dua rukun (wukuf di Arafah dan Thawaf Ifadlah) dan Madzhab Syafii yang menyebut lima rukun (Niat, Wukuf di Arafah, Thawaf Ifadlah, Sai, dan Tahallul).
“Nah ini kalau kita lihat secara keseluruhan insya Allah sempurna. Secara umum saya meyakini seluruh jemaah Indonesia bisa menyempurnakan rukun dan wajibnya,” katanya.
Terkait kemacetan dari Muzdalifah ke Mina, ia menjelaskan hal itu disebabkan oleh jumlah jemaah yang sangat banyak, namun tidak mengganggu pelaksanaan ibadah.
“Ada jemaah yang memilih berjalan kaki dan tidak menunggu bus. Itu tidak masalah. Yang penting mereka bisa melaksanakan (ibadahnya),” katanya.
Harapan untuk Kemabruran dan Peningkatan Layanan
KH Said menyebut bahwa setiap tahun selalu ada kendala dalam penyelenggaraan haji, tetapi selalu ada perbaikan dari tahun ke tahun.
Ia berharap seluruh jemaah haji Indonesia meraih kemabruran dan mendoakan para petugas haji agar amal mereka dicatat sebagai amal saleh.
Harapannya ke depan, penyelenggaraan ibadah haji terus mengalami peningkatan kualitas.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Tria Dianti