billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

SPPG Yasmit Klarifikasi Distribusi Makan Bergizi Gratis Mentah di Tangsel, Ini Alasannya

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

SPPG Yasmit Klarifikasi Distribusi Makan Bergizi Gratis Mentah di Tangsel, Ini Alasannya
Foto: SPPG Yasmit Klarifikasi Distribusi Makan Bergizi Gratis Mentah di Tangsel, Ini Alasannya(Sumber: HO/Net)

Pantau - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, Tangerang Selatan, memberikan klarifikasi atas distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam bentuk bahan mentah kepada ribuan siswa di 18 sekolah.

Bentuk Mentah Sesuai Kondisi Sekolah

Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur, A. Basiro, menjelaskan bahwa makanan diberikan dalam bentuk mentah kepada 4.075 siswa dari jenjang PAUD/TK hingga SMA sederajat karena kondisi sekolah sedang libur atau menjelang class meeting.

"Ya, kita didistribusikan terhadap 4.075 siswa dalam bentuk mentah itu agar dapat dibawa pulang atau disimpan siswa lebih lama," ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa bahan pangan yang diberikan berupa real food tanpa bahan pengawet dan bukan dalam bentuk makanan kemasan.

"Seperti yang telah ramai dibahas di media sosial, penggunaan makanan kemasan menimbulkan banyak kekhawatiran dari masyarakat. Oleh karena itu dapur kami berkomitmen memberikan makanan real food yang lebih sehat dan alami," jelas Basiro.

Tujuan Kesehatan dan Ketahanan Konsumsi

Distribusi bahan mentah seperti beras, buah-buahan, dan protein kering dilakukan agar makanan bisa diolah oleh orang tua siswa di rumah sesuai kebutuhan keluarga masing-masing.

"Beras diberikan dalam bentuk mentah agar dapat dibawa pulang dan disimpan lebih lama," tambahnya.

Sementara itu, lauk pauk tetap diberikan dalam kondisi matang. Pihak Yasmit tidak menggunakan makanan beku untuk menghindari risiko makanan basi jika siswa lupa memberi tahu orang tuanya.

"Sedangkan lauk pauk sudah disiapkan dalam kondisi matang. Kami juga menghindari penggunaan makanan beku, karena khawatir siswa lupa menyampaikan kepada orang tua, yang bisa menyebabkan makanan basi dan tidak dapat dikonsumsi," jelas Basiro.

Sebelumnya, sejumlah unggahan di media sosial menampilkan isi paket MBG berupa beras, jeruk, pisang, ikan asin, telur puyuh, dan kacang tanah yang memicu perdebatan publik soal kelayakan distribusi makanan bergizi bagi siswa.

Penulis :
Balian Godfrey