
Pantau - Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) mendorong kolaborasi antara Koperasi Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya strategis untuk memperkuat perekonomian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara inklusif.
Kolaborasi Strategis untuk Ekonomi Desa
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko PM, Abdul Haris, menyatakan bahwa kolaborasi dua entitas ekonomi desa ini sangat penting dalam menghadapi dinamika dan perubahan zaman yang tidak terduga.
"Kolaborasi dua entitas ekonomi desa ini bernilai strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan dan inklusif," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa kolaborasi ini memiliki nilai strategis karena Koperasi Merah Putih merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, sedangkan BUMDes telah berpengalaman lebih dari satu dekade dan hadir di lebih dari 68.000 desa di seluruh Indonesia.
Abdul Haris menekankan bahwa keberhasilan kolaborasi ini perlu didukung oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk kalangan akademisi.
"Perguruan tinggi dapat memberikan dukungan berupa pengembangan kapasitas untuk penerapan ilmu-ilmu terbarunya melalui berbagai pelatihan, kuliah kerja nyata, penelitian, serta pendampingan," ia mengungkapkan.
Peran BUMN dan Swasta dalam Mendukung Kolaborasi
Selain peran akademisi, keterlibatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta juga dinilai krusial dalam mendukung pengembangan kolaborasi ini.
Dukungan tersebut dapat diwujudkan melalui penyediaan akses pendanaan serta pelatihan keterampilan pengelolaan keuangan yang sesuai standar.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan produktivitas Koperasi Merah Putih dan BUMDes dalam menjalankan kegiatan ekonominya.
Abdul Haris juga menambahkan bahwa kolaborasi ini diharapkan mampu membentuk kelembagaan ekonomi desa yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan global seperti disrupsi digital, perubahan iklim, serta tren ekonomi hijau.
"Kolaborasi ini bukan hanya soal sinergi kelembagaan, tapi juga tentang membentuk fondasi ekonomi desa yang lebih adaptif dan berkelanjutan," tegasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa