Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR Bahas RAPBN 2026 dan Tetapkan Mitra Kerja Danantara dalam Rapat Paripurna Ke-21

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

DPR Bahas RAPBN 2026 dan Tetapkan Mitra Kerja Danantara dalam Rapat Paripurna Ke-21
Foto: DPR Bahas RAPBN 2026 dan Tetapkan Mitra Kerja Danantara dalam Rapat Paripurna Ke-21(Sumber: ANTARA/Dokumen pribadi.)

Pantau - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar Rapat Paripurna Ke-21 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024–2025 dengan agenda utama membahas Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2026 serta penetapan mitra kerja Danantara.

Rapat berlangsung di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, dan dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir, didampingi Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal dan Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa.

"Dengan demikian kuorum telah tercapai, maka dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, perkenankan kami selaku pimpinan dewan membuka Rapat Paripurna DPR RI," ujar Adies saat membuka rapat.

Sebanyak 398 dari 579 anggota DPR RI tercatat hadir dalam rapat tersebut.

Empat Agenda Utama Paripurna

Agenda pertama rapat paripurna adalah penyampaian keterangan pemerintah terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2024.

Agenda kedua adalah tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi-fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN Tahun Anggaran 2026.

Agenda ketiga adalah penyampaian pendapat fraksi atas usul Rancangan Peraturan DPR RI tentang Rencana Strategis DPR Tahun 2025–2029 yang dilanjutkan dengan pengambilan keputusan.

Agenda keempat adalah penetapan mitra kerja Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang juga ditutup dengan pengambilan keputusan.

Dihadiri Dua Menteri Kabinet

Dalam rapat tersebut, turut hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy untuk menyampaikan pandangan serta tanggapan pemerintah terhadap berbagai agenda pembahasan strategis.

Kehadiran keduanya menandakan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam merumuskan kebijakan ekonomi makro serta pengelolaan fiskal untuk tahun anggaran mendatang.

Penulis :
Aditya Yohan