Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Polda DIY Sebut Kasus Kriminalitas di Wilayah DIY Meningkat

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Polda DIY Sebut Kasus Kriminalitas di Wilayah DIY Meningkat

Pantau.com - Angka kriminalitas di Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 2018 mengalami peningkatan menjadi 5.013 kasus, dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 4.795 kasus.

"Dari sebanyak 5.013 kasus kriminalitas itu, yang telah diselesaikan sebanyak 2.357 kasus atau mengalami penurunan dibandingkan 2017 yang mampu menyelesaikan 2.632 kasus," kata Wakil Kapolda DIY Brigadir Jenderal Bimo Anggoro Seno di Mapolda DIY, Jumat.

"Beberapa kasus memang sulit ditangani misalnya masalah tanah, itu sangat sulit sehingga memakan waktu. Kita menangani kasus tidak sektoral, tetapi dengan instansi lain, kadang kala instansi lain mengalami kendala sehingga menghambat kita yang harusnya satu hari selesai menjadi dua hari," kata dia.

Baca juga: Polda Metro Jaya Terjunkan 20 Ribu Personel Amankan Perayaan Tahun Baru 2019

Menurut dia, kejahatan yang terjadi selama 2018 masih didominasi kejahatan konvensional yang mencapai 4.522 kasus, kejahatan transnasional 477 kasus, dan kejahatan terhadap kekayaan negara 12 kasus.

Di antara kasus-kasus yang terjadi tersebut, jumlah terbanyak adalah kasus penipuan atau perbuatan curang yang tercatat sebanyak 886 kasus, diikuti pencurian biasa 669 kasus, pencurian dengan pemberatan 540 kasus, penyalahgunaan narkoba 448 kasus, dan penggelapan 440 kasus.

Sedangkan curanmor 407 kasus, penganiayaan ringan 302 kasus, pencurian dengan kekerasan 133 kasus, pengeroyokan 126 kasus dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) 115 kasus. Sementara itu, tercatat ada tiga kasus yang menonjol selama 2018, yakni perusakan Pos Polisi di simpang tiga UIN Sunan Kalijaga, penodaan agama serta kasus terorisme.

Baca juga: Petugas Gagalkan Penyelundupan HP ke Lapas dengan Modus Kerudung

Bimo mengatakan jajaran Polda DIY pada 2019 berkomitmen meningkatkan penyelesaian perkara dengan meningkatkan kuantitas maupun kualitas SDM Polda DIY disertai peningkatan koordinasi dengan instansi terkait.

"Setiap tahun idealnya 50 persen kasus terselesaikan. Pada 2017 sebanyak 50 persen terselesaikan, sedangkan 2018 di bawah 50 persen. Harapan kami tahun depan harus di atas 50 persen," kata Bimo.


Penulis :
Noor Pratiwi