billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Uji Coba Insinerator Minim Polusi di Tangerang, Pemkot Lakukan Evaluasi Dua Bulan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Uji Coba Insinerator Minim Polusi di Tangerang, Pemkot Lakukan Evaluasi Dua Bulan
Foto: Uji Coba Insinerator Minim Polusi di Tangerang, Pemkot Lakukan Evaluasi Dua Bulan(Sumber: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)

Pantau - Pemerintah Kota Tangerang mulai menguji coba mesin insinerator dari PT Pasifik Techone Abadi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mutiara Bangsa, Cipondoh, sebagai bagian dari upaya pengurangan sampah melalui teknologi ramah lingkungan.

"Jika dilihat, proses uji cobanya berjalan lancar dan tidak berpotensi menyebabkan polusi udara. Namun tentunya upaya ini akan terus kita kaji dan evaluasi bersama para ahli yang berkompeten di bidangnya," ungkap pihak Pemkot Tangerang.

Teknologi Ramah Lingkungan untuk Program Zero Waste

Mesin insinerator ini merupakan alat pembakar limbah padat dengan suhu tinggi yang diharapkan dapat mengurangi volume sampah secara signifikan, khususnya di kawasan permukiman padat penduduk.

"Pemkot akan terus menjajaki dan mengkaji upaya-upaya untuk mengurangi sampah khususnya sampah rumah tangga dari sumbernya dengan pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan tentunya," ujar perwakilan Pemkot.

Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman, menyatakan uji coba insinerator akan dilakukan selama dua bulan dan akan diawasi secara ketat.

"Uji coba ini akan kita evaluasi selama dua bulan, baik dari pihak Pasifik Techone Abadi, Sucofindo, maupun kami pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup serta masyarakat. Kita akan terus evaluasi teknologi ini apakah ramah lingkungan atau tidak," jelasnya.

Minim Polusi, Kapasitas Olah Hingga Enam Ton per Hari

Komisaris PT Pasifik Techone Abadi, Luqmanul Hakim, menjelaskan bahwa mesin insinerator tersebut memiliki dua tabung masing-masing berkapasitas satu kubik dan mampu menampung 300 kilogram sampah.

"Sampah dimasukkan ke dalam tabung lalu dibakar selama satu jam dengan bahan bakar minyak tanah kurang dari satu liter," terangnya.

Setelah dibakar, residu sampah berubah menjadi abu yang bisa dimanfaatkan kembali.

"Usai dibakar, sampah akan menjadi abu yang bisa diolah menjadi kompos dan lainnya. Ini sangat efektif. Sehari bisa enam ton sampah bisa diolah," tambah Luqmanul.

Mesin insinerator didatangkan dari luar negeri untuk tahap awal uji coba. Jika hasil evaluasi menunjukkan hasil positif, produksi akan dilakukan di dalam negeri.

"Kami memastikan alat ini minim polusi, karena tak ada asap yang dikeluarkan dari proses pembakaran. Jadi, ini adalah solusi dalam mengatasi sampah di perkotaan," tegasnya.

Penulis :
Aditya Yohan