Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Di KTT BRICS 2025, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Perdamaian dan Reformasi Global

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Di KTT BRICS 2025, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Perdamaian dan Reformasi Global
Foto: Di KTT BRICS 2025, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Perdamaian dan Reformasi Global(Sumber: ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden.)

Pantau - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia melalui multilateralisme yang adil serta tata kelola global yang lebih inklusif, dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil.

Tolak Standar Ganda, Angkat Semangat Bandung dan Dukungan untuk Palestina

Pernyataan Presiden Prabowo disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi langsung dalam forum yang digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro.

"Bapak Presiden juga menegaskan menolak perang dan juga penggunaan standar ganda. Dan Bapak Presiden sejalan dengan hampir dari seluruh peserta mendorong reformasi multilateral dan keterwakilan global south dalam tata kelola global, khususnya dalam institusi seperti PBB dan didorong agar kepemimpinan BRICS dapat mendorong kepemimpinan multilateral yang lebih adil," ujar Airlangga.

Dalam forum yang mengusung tema "Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance", Presiden Prabowo juga mengangkat kembali pentingnya Bandung spirit sebagai simbol perjuangan negara berkembang.

Semangat tersebut dinilai relevan untuk terus diperjuangkan dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan memperkuat posisi negara-negara berkembang di panggung global.

"Bapak Presiden menegaskan hubungan terhadap Palestina dan secara khusus untuk mengingatkan Bandung spirit agar bisa dibawa dalam forum, dilanjutkan dalam forum BRICS tersebut," tegas Airlangga.

Dorong Kepemimpinan BRICS dan Reformasi Tata Dunia

Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir (Tata) menambahkan bahwa mayoritas pemimpin BRICS dalam forum tersebut menyoroti situasi global yang semakin tidak menentu.

"Salah satu isu yang sangat banyak diangkat oleh negara anggota adalah pentingnya untuk BRICS mengambil kepemimpinan untuk global south agar bisa mendorong me-reform sistem multilateral," ungkap Tata.

Konsolidasi negara-negara global south dinilai sangat penting dalam menjaga stabilitas internasional dan menciptakan ruang pembangunan yang adil dan berkelanjutan bagi negara-negara berkembang.

Indonesia menyambut baik solidaritas antaranggota BRICS dan mendukung langkah reformasi global untuk menciptakan sistem dunia yang lebih inklusif, seimbang, dan bebas dari dominasi pihak tertentu.

"Oleh karena itu, tadi semangatnya adalah bagaimana BRICS bisa berkontribusi untuk mendorong reformasi, untuk mendorong penguatan dari sistem multilateral itu sendiri," tutupnya.

Penulis :
Aditya Yohan