
Pantau - Pemerintah Provinsi Jambi mengusulkan bantuan helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna memperkuat upaya pemantauan dan penanganan titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Jambi.
Permintaan Helikopter untuk Pemantauan dan Pemadaman
Gubernur Jambi, Al Haris, menyatakan bahwa helikopter sangat dibutuhkan untuk melakukan patroli udara secara rutin dalam rangka memantau kondisi titik api.
"Kita (Satgas Karhutla) minta bantuan helikopter kepada kepala BNPB untuk melakukan pemantauan setiap hari," ungkapnya.
Permintaan bantuan ini dilatarbelakangi oleh kemunculan sejumlah hotspot di wilayah Provinsi Jambi yang mulai meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Helikopter yang diajukan oleh Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) akan difungsikan tidak hanya untuk pemantauan dari udara, tetapi juga untuk melakukan penyiraman air atau water bombing guna memadamkan titik api yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
Gubernur Al Haris menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mengupayakan langkah-langkah strategis untuk menekan angka kebakaran hutan dan lahan.
"Kita terus bergerak dengan OMC, tim terus siaga di lapangan," ia mengungkapkan, merujuk pada Operasi Modifikasi Cuaca yang terus memantau dan memetakan awan untuk dilakukan penyemaian garam sebagai upaya menghasilkan hujan buatan.
Titik Api di Tahura Berhasil Dipadamkan
Sementara itu, kebakaran hutan yang sempat terjadi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin, Kabupaten Batang Hari, telah berhasil dipadamkan.
Menurut laporan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang Hari, api padam pada pagi hari tanggal 21 Juli 2025.
Petugas dari Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan, Sahlan, menyatakan: "Pagi tadi sudah padam (21/7), tinggal proses pendinginan dan penyekatan. Yang terbakar sekitar 15 hektare," ungkapnya.
Proses pendinginan dan penyekatan terus dilakukan untuk mencegah api kembali menyala di lokasi yang sama.
- Penulis :
- Shila Glorya