Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamen Ekraf Dorong IP Lokal dan Kreator Konten Angkat Isu Lingkungan melalui Media Digital

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wamen Ekraf Dorong IP Lokal dan Kreator Konten Angkat Isu Lingkungan melalui Media Digital
Foto: (Sumber: Wamen Ekraf Dongkrak IP Lokal Berbasis Lingkungan Lewat Green Impact Festival, Jakarta, Kamis (24/07/2025). ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif.)

Pantau - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menyatakan bahwa kekuatan Intellectual Property (IP) lokal dapat menjadi media komunikasi efektif untuk mengangkat isu keberlanjutan lingkungan (sustainability) kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.

IP Lokal Jadi Sarana Promosi Gaya Hidup Berkelanjutan

Dalam pernyataannya, Irene menyebut bahwa narasi keberlanjutan bisa dimulai dari media kreatif sederhana seperti karakter IP lokal dalam bentuk stiker.

“Untuk ceritakan mengenai sustainability itu apa, kita bisa mulai dengan suatu Intellectual Property (IP) dalam bentuk stiker. Tentu contoh karakter-karakter dalam bentuk IP lokal sudah mulai bermunculan,” ungkapnya.

Meski demikian, ia menekankan bahwa pengembangan IP lokal tetap memerlukan perbaikan di sisi rantai pasok dan promosi agar menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah ekonomi.

Irene juga menyampaikan bahwa seluruh 17 subsektor ekonomi kreatif harus memberikan dampak nyata secara ekonomi, dan saat ini tren konsumen sudah lebih sadar terhadap pentingnya produk-produk yang berkelanjutan.

Menurutnya, IP lokal memiliki potensi untuk mengangkat citra merek yang sustainable dan menjadi media efektif dalam menyampaikan pesan keberlanjutan melalui platform digital dan media sosial.

Ia menyoroti pentingnya peran kreator konten dalam memperluas penyebaran pesan lingkungan di ruang digital secara konsisten dan kreatif.

Festival Hijau Jadi Ruang Dialog dan Inspirasi Generasi Muda

Irene Umar juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Green Impact Festival 2025 yang digagas oleh Rakyat Merdeka bekerja sama dengan Society of Renewable Energy (SRE).

Festival ini dinilai menjadi platform strategis untuk berdialog dan berkolaborasi antar pemangku kepentingan lintas sektor dalam menghadapi tantangan lingkungan.

Ia menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan bentuk nyata komitmen generasi muda dalam mencari solusi atas isu keberlanjutan melalui pendekatan teknologi, ketahanan pangan, dan energi terbarukan.

Dalam sambutannya, Irene menyampaikan semangat cinta lingkungan sebagai kekuatan besar yang dapat membuka cakrawala pembangunan di era digital.

Green Impact Festival 2025 menjadi ruang temu bagi pemerintah, pelaku industri, pemimpin muda, dan komunitas untuk memperkuat kolaborasi dalam mendorong ekonomi hijau.

Salah satu kreator konten yang hadir, Ahmad Dekatama—pemilik akun TikTok @PasmingBased—menekankan pentingnya narasi yang dekat dan mudah dipahami dalam menyampaikan pesan sustainability.

“Di tengah kemajuan teknologi khususnya dunia digital yang ada, isu sustainability terus tumbuh dan semakin menjadi concern yang harus divalidasi kebanyakan generasi muda. Kita bisa mulai dengan konten bertema lifestyle yang paling relevan, misal bawa tumbler kemanapun kita pergi. Maka, kita bisa tinggalkan kemasan plastik dan mulai menjaga lingkungan dari diri sendiri,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa strategi komunikasi yang tepat akan membuat pesan lingkungan lebih mengena dan mendorong kebiasaan positif di kalangan audiens media sosial.

“Suatu konten sustainability akan lebih efektif kalau kita memahami benar audiensnya. Kita tetap bisa membawa pesan yang berat dengan style kita sendiri sehingga jadi bisa menanamkan kebiasaan yang baik untuk diikuti oleh followers medsos kita,” ujar Ahmad.

Penulis :
Aditya Yohan