billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNN dan KP2MI Perkuat Sinergi untuk Lindungi Pekerja Migran dari Jerat Narkoba

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BNN dan KP2MI Perkuat Sinergi untuk Lindungi Pekerja Migran dari Jerat Narkoba
Foto: (Sumber: Sekretaris Utama BNN Irjen Pol. Tantan Sulistyana dalam kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Pegawai di Lingkungan KP2MI di Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/7/2025). ANTARA/HO-BNN RI)

Pantau - Badan Narkotika Nasional (BNN) menjalin kerja sama dengan Kementerian/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI/BP2MI) untuk melindungi pekerja migran dari ancaman narkoba, baik sebagai kurir maupun pengguna, di dalam dan luar negeri.

Kerja sama ini disampaikan dalam kegiatan pembinaan dan peningkatan kinerja pegawai KP2MI yang digelar di Pusat Pendidikan Teritorial (Pusdikter) TNI AD, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 23 Juli 2025.

Sekretaris Utama BNN Irjen Pol. Tantan Sulistyana mengatakan bahwa sinergi lintas sektor sangat penting dalam menghadapi jaringan sindikat narkotika internasional yang menjadikan pekerja migran sebagai target.

"Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan pegawai KP2MI/BP2MI semakin memahami tantangan narkotika dan dapat mendukung upaya BNN dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih narkoba," ungkapnya.

Strategi Pencegahan dan Rehabilitasi Diperkuat

Dalam forum tersebut, Tantan menjadi narasumber dan memaparkan perkembangan terbaru terkait peredaran gelap narkotika serta posisi Indonesia sebagai pasar potensial jaringan sindikat narkoba global.

Ia juga menyampaikan arah kebijakan dan strategi nasional BNN dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), yang meliputi:

  • Penguatan kerja sama pengawasan perbatasan
  • Pemantauan jalur laut
  • Pemberantasan laboratorium gelap narkotika (clandestine laboratory)
  • Penanganan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari hasil bisnis narkotika

Selain upaya penegakan hukum, BNN turut mendorong pendekatan rehabilitasi melalui berbagai institusi seperti Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), balai rehabilitasi, klinik pratama, lembaga sosial, dan fasilitas kesehatan lainnya di berbagai wilayah Indonesia.

Kegiatan pembinaan ini diikuti oleh 122 peserta yang terdiri dari pejabat eselon I, II, III, serta pejabat fungsional Ahli Madya dari KP2MI/BP2MI.

Kehadiran BNN dalam kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman dan kapasitas pegawai KP2MI dalam menangkal penyalahgunaan narkoba yang semakin kompleks dan terorganisasi.

Penulis :
Aditya Yohan