
Pantau - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyatakan komitmennya dalam mendukung pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sebagai pintu masuk utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh kementerian dan lembaga dalam memperkuat posisi strategis Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai daerah penyangga IKN.
“Penajam Paser Utara tidak boleh hanya menjadi penonton, melainkan harus menjadi kota modern rendah karbon, pusat industri kreatif, dan smart eco-tourism,” ujar Rachmat.
Penajam Disiapkan Jadi Kawasan Strategis Nasional
Bappenas menekankan bahwa pembangunan di Penajam Paser Utara akan diarahkan sejalan dengan prinsip pembangunan rendah karbon dan terbuka untuk menjadi lokasi proyek percontohan nasional, seperti water fund, smart farming, serta city branding berbasis ekowisata.
Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini menghadapi tekanan besar sebagai daerah penyangga IKN, namun juga memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai wilayah strategis nasional.
Untuk itu, Bappenas mendorong penyusunan master plan pembangunan yang kuat, terukur, dan realistis, agar Penajam dapat ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN).
Kementerian PPN/Bappenas juga siap memberikan dukungan teknis dalam penyusunan master plan pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah yang berbasis kearifan lokal.
Cetak Biru dan Kolaborasi Pusat-Daerah
Selain infrastruktur fisik, dukungan Bappenas juga mencakup pengembangan sumber daya manusia lokal serta penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Rachmat Pambudy menyampaikan bahwa percepatan pembangunan akan dilakukan melalui kolaborasi lintas kementerian dan mitra pembangunan, dengan menyiapkan cetak biru pembangunan yang dapat langsung diimplementasikan.
Pendekatan ini diharapkan mampu mewujudkan Penajam sebagai wilayah unggulan yang mendukung penuh keberadaan IKN, sekaligus menjadi model pembangunan hijau yang inklusif dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Aditya Yohan