
Pantau - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) resmi menetapkan Riduan sebagai direktur utama baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin, 4 Agustus 2025.
Riduan menggantikan Darmawan Junaidi yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama Bank Mandiri.
Sebelum menjabat posisi puncak tersebut, Riduan ditunjuk sebagai wakil direktur utama sejak RUPST pada Maret 2025.
Karier dan Latar Belakang Profesional Riduan
Riduan lahir di Palembang pada 5 November 1970.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Ekonomi Akuntansi Universitas Sriwijaya, Palembang, dan melanjutkan studi Magister Manajemen di universitas yang sama.
Pada 2013–2016, ia menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Investasi di PT Askes (Persero) dan kemudian BPJS Kesehatan.
Ia kemudian melanjutkan karier di Bank Mandiri sebagai Regional CEO II/Sumatera 2 pada 2016–2017.
Setelah itu, ia dipercaya menjadi Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Corporate Bank Mandiri.
Riduan juga pernah menjabat sebagai Direktur Commercial Banking dan pada 7 Maret 2024 ditunjuk sebagai Direktur Corporate Banking.
Selanjutnya, pada 25 Maret 2025, ia ditetapkan sebagai wakil direktur utama dan empat bulan kemudian diangkat menjadi direktur utama melalui RUPSLB.
Kepemimpinan di Tengah Tantangan dan Prestasi Finansial
Perjalanan Riduan di Bank Mandiri tidak lepas dari tantangan, terutama saat pandemi COVID-19 melanda pada 2020.
Tahun itu, laba bersih Bank Mandiri anjlok 37,7 persen year-on-year menjadi Rp17,1 triliun dari Rp27,4 triliun.
Namun, Bank Mandiri tetap menjaga optimisme dengan fokus pada kualitas kredit dan menekan rasio kredit bermasalah (NPL) ke kisaran 3–3,5 persen.
Strategi tersebut membuahkan hasil, dengan laba bersih tahun 2021 tumbuh 66,8 persen yoy menjadi Rp28,03 triliun.
Kinerja positif berlanjut di tahun 2022, dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 46,9 persen menjadi Rp41,2 triliun.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh strategi bisnis yang konsisten, efisiensi operasional, serta optimalisasi layanan digital.
Rasio dana murah (CASA) Bank Mandiri juga mencatat peningkatan signifikan pada tahun yang sama.
Atas pencapaian tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi.
"Harus diapresiasi bahwa kredit Bank Mandiri tumbuh 14,9 persen dan laba mencapai Rp41 triliun," ungkap Jokowi.
Tahun 2023, Bank Mandiri mencetak laba bersih Rp55,1 triliun, tumbuh 33,7 persen yoy.
Tahun 2024, laba kembali meningkat menjadi Rp55,8 triliun, naik 1,31 persen yoy.
Sementara itu, pada kuartal I 2025, Bank Mandiri membukukan laba bersih Rp13,2 triliun, tumbuh 3,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan