
Pantau - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengalokasikan anggaran sebesar Rp615 miliar untuk merevitalisasi sarana dan prasarana pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai bagian dari Program Strategis Nasional dan AstaCita Presiden Prabowo Subianto di sektor pendidikan.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Lalipulhayat menyampaikan hal ini dalam Rapat Koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota se-NTT.
500 Sekolah Direvitalisasi, Dua Sekolah Baru Dibangun
Revitalisasi infrastruktur pendidikan saat ini sudah berjalan, mencakup sekitar 500 sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK di seluruh wilayah NTT.
"Jadi ini bukan baru rencana, tetapi memang saat ini sudah berjalan di NTT ya," ujar Atip.
Sekolah-sekolah yang mendapatkan bantuan revitalisasi diklasifikasikan ke dalam tiga kategori kerusakan: ringan, sedang, dan berat.
Selain merevitalisasi bangunan sekolah yang sudah ada, pemerintah juga membangun dua sekolah baru di NTT dari anggaran yang sama.
Kepala Dinas Pendidikan NTT Ambros Kodo menambahkan bahwa jumlah sekolah yang direvitalisasi masih dalam proses pendataan dan kemungkinan besar akan terus bertambah.
"Jumlah itu masih terus berproses dan kemungkinan terus bertambah, jadi belum bisa saya simpulkan total semua berapa," ungkap Ambros.
Fokus Lain: Digitalisasi Pendidikan dan Kesejahteraan Guru
Kemendikdasmen juga tengah menjalankan program digitalisasi pendidikan sebagai bagian dari transformasi pendidikan nasional.
Pemerintah turut memperhatikan aspek peningkatan kesejahteraan guru, yang menurut Atip akan segera diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Nanti pengumumannya akan disampaikan oleh Presiden pada jam 1 siang nanti," ujarnya.
Dalam rakor tersebut juga dibahas efektivitas Program Indonesia Pintar (PIP), yang dinilai berhasil menekan angka putus sekolah, termasuk di NTT dan berbagai wilayah lainnya di Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Yohan