Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenko Infrastruktur Dukung Swasembada Pangan di Sambas, Fokus pada Rehabilitasi Irigasi dan Aspirasi Petani

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemenko Infrastruktur Dukung Swasembada Pangan di Sambas, Fokus pada Rehabilitasi Irigasi dan Aspirasi Petani
Foto: (Sumber: Staf Khusus Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra, bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I), M. Tahid, melakukan kunjungan kerja ke sejumlah desa di Sambas, untuk meninjau langsung kondisi pertanian dan infrastruktur pendukung, terutama saluran irigasi. ANTARA/Rendra Oxtora)

Pantau - Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan menyatakan komitmennya mendukung program swasembada pangan nasional melalui peningkatan infrastruktur pertanian di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025.

Fokus pada Irigasi, Aspirasi Petani Jadi Prioritas

Staf Khusus Menko Infrastruktur, Herzaky Mahendra Putra, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada ketahanan dan kemandirian pangan.

Kunjungan kerja ke Kabupaten Sambas dilakukan sebagai bentuk dukungan konkret dengan menyerap langsung aspirasi para petani.

Herzaky turun langsung ke lapangan bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I), M. Tahid, untuk meninjau kondisi pertanian dan infrastruktur irigasi.

Ia menegaskan bahwa perbaikan saluran irigasi menjadi prioritas utama karena berkaitan langsung dengan peningkatan produktivitas dan perluasan masa tanam.

“Saluran irigasi yang memadai akan meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani. Harapannya, petani bisa menanam dua hingga tiga kali dalam setahun,” ujar Herzaky.

Ia juga mengimbau masyarakat agar menjaga infrastruktur irigasi yang telah dibangun agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Potensi Pertanian Besar, Namun Infrastruktur Terbatas

Di Desa Mekar Jaya, terdapat lahan pertanian seluas 48 hektare dengan enam kelompok tani aktif.

Ketua Gapoktan Tunas Muda, Junaidi, mengungkapkan bahwa selama ini petani hanya mengandalkan hujan karena saluran irigasi tidak berfungsi optimal, terutama di musim kemarau.

Junaidi menyebut petani hanya bisa panen dua kali, padahal jika saluran irigasi dan pompa air diperbaiki, potensi hasil panen bisa meningkat signifikan.

Kepala Desa Mekar Jaya, Ajim, menambahkan bahwa perbaikan irigasi juga akan mendukung tanaman hortikultura seperti jeruk dan cabai yang berada di sekitar areal persawahan.

Kunjungan juga dilakukan ke Desa Teluk Pandan di Kecamatan Galing, yang memiliki lebih dari 100 hektare lahan pertanian, namun belum dilengkapi saluran irigasi sekunder yang baik meskipun dikelilingi sungai.

Herzaky menyampaikan bahwa rehabilitasi saluran irigasi tak hanya akan meningkatkan produktivitas, tetapi juga semangat warga membuka lahan baru.

Wilayah Masih Surplus Beras, Rehabilitasi Dianggap Mendesak

Camat Galing, Suriawan, mencatat luas lahan pertanian di wilayahnya mencapai 2.400 hektare dengan produksi padi sekitar 7.711 ton per tahun.

Dengan konsumsi beras 105 kg per kapita, wilayah tersebut masih berada dalam posisi surplus beras.

Kepala BWSK I, M. Tahid, menyampaikan bahwa pihaknya telah memetakan kebutuhan infrastruktur irigasi di Kalimantan Barat, termasuk Sambas.

Ia menekankan pentingnya pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi agar pembangunan tepat sasaran dan meningkatkan hasil pertanian rakyat.

Selain Desa Mekar Jaya dan Teluk Pandan, Herzaky juga mengunjungi:

  • Desa Penakalan (Kecamatan Sejangkung)
  • Desa Tri Kembang (Kecamatan Galing)
  • Desa Lumbang (Kecamatan Sambas)

Dalam seluruh kunjungan tersebut, Herzaky didampingi oleh anggota DPRD Kabupaten Sambas, Elfan Salambia, sejumlah kepala desa, serta tokoh masyarakat setempat.

Penulis :
Aditya Yohan