Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Fadli Zon Dorong Inovasi dalam Pelestarian Budaya di Festival Bedhayan V

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Fadli Zon Dorong Inovasi dalam Pelestarian Budaya di Festival Bedhayan V
Foto: (Sumber: Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri Festival Bedhayan di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu (9/8/2025). (ANTARA/HO-Kementerian Kebudayaan))

Pantau - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya inovasi dan kreasi dalam upaya pelestarian budaya saat menghadiri Festival Bedhayan V.

Inovasi sebagai Bentuk Pengembangan Budaya

"Upaya pelestarian tidak cukup hanya melestarikan yang lama saja, tetapi juga harus ada inovasi-inovasi baru, kreasi baru, adaptasi baru. Di situlah salah satu bentuk pengembangan budaya," ujarnya.

Fadli mengapresiasi Festival Bedhayan yang digelar oleh Laskar Indonesia Pusaka, Jaya Suprana School of Performing Arts, dan Swargaloka, dengan dukungan Kementerian Kebudayaan.

Festival ini tidak hanya menampilkan keindahan tari, tetapi juga nilai-nilai budaya warisan leluhur.

Tari Bedhaya disebut memiliki makna filosofis dan menjadi warisan budaya takbenda yang perlu dilestarikan serta dikembangkan.

Penyelenggaraan festival dan penciptaan kreasi baru tarian dianggap sebagai bagian dari pelestarian Tari Bedhaya.

"Bagaimana supaya festival ini bisa sustainable, bisa berlanjut terus, dan bisa semakin memajukan budaya Indonesia, khususnya di bidang tari klasik maupun tari yang mendapatkan sentuhan kreasi," tambah Fadli.

Tema Panca Utsava Bedhayan

Festival Bedhayan V mengangkat tema Panca Utsava Bedhayan yang meliputi estetika gerak, kesakralan makna, ketertiban irama, keseimbangan rasa, dan keluhuran jiwa.

Tema ini mencerminkan keharmonisan tubuh, jiwa, dan alam semesta, yang menjadi inti budaya Jawa dan cerminan kearifan lokal bangsa Indonesia.

Sebanyak 15 sanggar tari menampilkan karya tari klasik Jawa, termasuk pertunjukan Tari Enggang dan pameran produk lokal.

Ketua Umum Festival Bedhayan 2025 Aylawati Sarwono menyebut festival ini dalam lima tahun terakhir menjadi wadah bagi seniman, budayawan, akademisi, dan generasi muda untuk menggali nilai filosofis, simbolis, dan spiritual Tari Bedhaya.

Festival diselenggarakan untuk mendukung pelestarian seni tari klasik Jawa, khususnya Bedhaya.

Penulis :
Aditya Yohan