
Pantau - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa setiap kritik terhadap data serapan tenaga kerja semestinya disampaikan berdasarkan data yang sahih, bukan hanya bersumber dari persepsi atau perasaan semata.
Pernyataan itu disampaikannya sebagai tanggapan atas keraguan serikat buruh terhadap data serapan tenaga kerja dari Kementerian Perindustrian.
"Kalau tidak percaya atau meragukan data, silakan kita berdebat untuk menyajikan data yang lain. Jadi tidak hanya pakai perasaan, jadi ada data juga yang disandingkan supaya kita bisa diskusikan soal data itu," ungkap Hasan.
Investasi Dorong Pertumbuhan Industri dan Serapan Tenaga Kerja
Kementerian Perindustrian sebelumnya mencatat bahwa sebanyak 303.000 tenaga kerja terserap sepanjang semester pertama 2025.
Hasan mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa sektor industri tumbuh sekitar 5,6 persen dan investasi naik sebesar 6,9 persen hingga Agustus 2025.
"Yang jelas dari BPS, sektor industri tumbuh sekitar 5,6 persen, kemudian juga investasi tumbuh sekitar 6,9 persen. Ini yang menjadi pengungkit pertumbuhan kita," jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa total investasi yang masuk hingga bulan Agustus 2025 telah menciptakan 1.259.000 lapangan kerja baru di berbagai sektor.
Data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi menunjukkan bahwa lima sektor terbesar penyerap investasi adalah industri logam dasar, transportasi dan telekomunikasi, pertambangan, perumahan, dan kawasan industri.
"Jadi, kalau misalnya ada yang meragukan, silakan munculkan data yang lain. Jadi kita kalau mau berdebat data dengan data, jadi bisa enak," tegas Hasan.
Industri Nasional Tunjukkan Optimisme dan Ketahanan
Dalam rilis terbaru Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Juli 2025, tercatat bahwa tingkat kepercayaan industri naik menjadi 52,89 poin, meningkat 1,05 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 51,84 poin.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, menyatakan bahwa kenaikan ini mencerminkan optimisme dan ketahanan industri nasional di tengah tekanan global.
Menurut Febri, pertumbuhan industri juga tercermin dalam aktivitas nyata, bukan hanya dalam bentuk angka statistik.
Selama semester I tahun 2025, sebanyak 1.641 perusahaan telah melaporkan pembangunan fasilitas produksi baru melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Total nilai investasi dari pembangunan tersebut mencapai Rp803,2 triliun.
Ekspansi industri tersebut berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja baru, dengan estimasi serapan mencapai 303.000 orang.
Angka ini disebut jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilaporkan kementerian maupun asosiasi pengusaha.
Febri menegaskan bahwa Kementerian Perindustrian akan terus menjaga momentum pertumbuhan industri pengolahan, yang dianggap sebagai fondasi utama pertumbuhan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja berkualitas.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf