
Pantau - Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Sulaiman Umar Shiddiq menegaskan bahwa produk agroforestri hasil kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) merupakan bagian penting dari ekonomi hijau yang mendukung ketahanan pangan, energi, dan air nasional.
“RHL tidak hanya kegiatan menanam, tetapi menjadi bagian dari kegiatan ekonomi hijau sebagai dampak dari berhasilnya kegiatan menanam yang menghasilkan komoditas ekonomi yang dapat meningkatkan ketahanan pangan, energi dan air,” ujar Sulaiman.
RHL Selaras dengan Inpres dan Astacita Presiden
Program RHL juga menjadi bentuk implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 2025 tentang Percepatan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional.
Selain itu, RHL selaras dengan Astacita Nomor 2 Presiden Prabowo Subianto yang menekankan penguatan sistem pertahanan keamanan negara dan kemandirian bangsa dalam bidang pangan, energi, air, serta pengembangan ekonomi kreatif, hijau, dan biru.
Untuk memperkuat pencapaian program RHL, Wamenhut menyampaikan lima strategi utama.
Strategi pertama adalah peningkatan kualitas regulasi dan kebijakan RHL agar dapat berjalan secara sistematis dan terukur.
Strategi kedua yaitu penguatan sinergi dan kolaborasi antar-lembaga, pemerintah daerah, masyarakat, dan mitra swasta dalam pelaksanaan RHL.
Strategi ketiga adalah penguatan kelembagaan kelompok pelaksana di lapangan, termasuk kelompok tani hutan dan lembaga masyarakat desa hutan.
Strategi keempat mencakup optimalisasi potensi pembiayaan program, termasuk dari skema pembiayaan inovatif dan kemitraan.
Strategi kelima adalah pemanfaatan teknologi informasi dan perluasan jejaring kerja untuk memperkuat promosi serta pemasaran produk-produk hasil RHL.
Pasar RHL Jadi Sarana Promosi dan Edukasi
Salah satu bentuk konkret strategi promosi dan pemasaran hasil RHL adalah penyelenggaraan Pasar RHL di Arboretum Ir. Lukito Daryadi, Manggala Wanabakti.
Pasar RHL merupakan program tahunan yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Kementerian Kehutanan.
Wamenhut berharap Pasar RHL tidak hanya menjadi ruang transaksi produk hutan, tetapi juga menjadi media edukasi dan kolaborasi lintas sektor.
“Sekaligus menjadi media pengetahuan yang masif kepada masyarakat luas akan pentingnya kelestarian hutan, juga menjadi ruang sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra usaha dalam menjaga keberlanjutan produktivitas hutan dan lahan,” tegasnya.
Ke depan, RHL diharapkan mampu bertransformasi menjadi gerakan ekonomi hijau yang berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan krisis sumber daya alam.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf